02 September 2013

Self Limit

Ada saat di mana jarak yang memisahkan diri kita dengan diri kita yang kita impikan hanyalah sebuah kemauan untuk melangkah. Orang bilang, kalau belum pernah dicoba, dari mana kamu tahu bahwa kamu tidak bisa? Memang, dibutuhkan sebuah bukti untuk menyatakan sebatas mana kemampuan diri kita. Bila kita berkata bahwa kita tidak mampu tanpa pernah melakukannya, berarti argumen kita tidak sah. Karena itu bukan sebuah kenyataan, melainkan sebuah pengandaian. Kita mengandaikan bila kita melakukan hal itu dan kita menyimpulkan bahwa kita tidak bisa.

Namun, ada saat juga di mana jarak yang memisahkan diri kita dengan diri kita yang kita impikan hanyalah sebuah keberanian untuk berhenti melangkah. Seorang manusia yang bijaksana tahu kapan dia harus mengatakan YA, dan kapan dia harus mengatakan TIDAK. Dia tahu di mana garis batas itu berada. Dia tahu ketika seseorang sudah melangkah terlalu jauh ke dalam teritorinya dan berani untuk menghalaunya. Dia sadar bahwa dia tidak bisa melakukan segala sesuatunya sendiri karena manusia memiliki keterbatasan. Dan ketika seseorang mencoba untuk menghapus batas tersebut, dia berani untuk menghentikannya.

Berani melangkah maju adalah sesuatu yang baik. Namun itu tidak menjadikan berhenti melangkah sebagai sesuatu yang buruk. There's a place for everybody. And you will never know where is your rightful place before you are in it. Ada hal-hal yang pantas diperjuangkan, namun ada juga hal-hal yang bila diperjuangkan hanya akan menggerogoti hidup kita. Pada akhirnya, yang dapat memisahkan kita dari kehancuran diri kita sendiri hanyalah keputusan kita untuk mengatakan YA atau TIDAK. It's all depend on your self limit.


© hiLda 2013


Baca selengkapnya...