28 Desember 2010

Welcome 2011 With Big Cheers!!

Sebentar lagi tahun 2010 akan lewat. Banyak luka yang terjadi di tahun 2010 ini. Bencana alam yang seakan tidak ada habis-habisnya, perubahan iklim yang drastis, kasus politisi korup yang tidak pernah habis diberantas, plus masalah pribadi kita masing-masing. Pusing, pusing, pusing...!!

Namun, sesulit apapun hidup kita, waktu adalah roda yang terus berputar. Tidak dapat diputar balik, direm, atau dipercepat. Semua yang telah terjadi, terjadilah. Tapi ingat, bahwa masih ada harapan karena 2011 sebentar lagi datang. Dan Tuhan masih akan tetap dengan setia mendampingi kita yang percaya pada-Nya di tahun 2011 ini.

Banyak hal yang harus kita syukuri selama 2010 ini, dan banyak hal juga yang harus kita jadikan bahan pelajaran untuk 2011 mendatang. Dari pengalaman selama 2010 ini, aku mau mengajak teman-teman semua untuk melakukan sedikit komitmen kecil selama tahun 2011:
  1. Seluruh penjuru dunia pasti telah merasakan perubahan iklim drastis. Kita yang di Jakarta pun sering sekali mengalami pagi hari yang panas terik disusul hujan lebat di sore hari. Teman-teman, mari kita belajar untuk merawat bumi kita dengan lebih baik di tahun 2011. Bila ada tempat untuk menanam pohon atau tempat untuk menaruh pot tanaman di rumahmu, tanamlah sedikit pohon dan rawat pohon itu. Udara di rumahmu akan menjadi lebih segar dan bersih, lebih bersih daripada menggunakan AC. Dan, bawalah kendaraan bermotormu untuk uji emisi di bengkel-bengkel terdekat. Bila kendaraanmu mengeluarkan polutan yang melebihi batas kewajaran, segera servis dan perbaiki mesin kendaraanmu. Ingat, kalau kamu membiarkannya, berarti setiap kali kamu menaiki kendaraanmu kamu akan semakin merusak bumi kita.
  2. Banyak orang jaman sekarang yang lebih senang pergi ke mal karena semua pelayan di mal selalu menebarkan senyuman manis kepada pelanggannya. Berbeda dengan pedagang di Tanah Abang atau Mangga Dua. Teman-teman, tersenyumlah lebih banyak. Di rumah, di kampus, di kantor, di Tanah Abang, bahkan di Mal Pacific Place sekalipun. Jangan kalah dengan para pelayan toko yang dapat tersenyum dengan sangat manisnya setiap hari. Jangan sampai senyuman menjadi barang langka yang akhirnya hanya dimuseumkan di mal-mal mewah saja. Senyuman adalah cara paling mudah untuk berbagi kasih.
  3. Pergaulan semakin luas, pola pikir orang semakin beragam, dan kita semakin sulit untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Teman-teman, berdoalah 2x lebih banyak di tahun 2011. Dengan berdoa, kita semakin mengenal Tuhan dan kebenarannya sehingga kita tidak salah dalam menentukan mana yang benar dan mana yang salah. Belajarlah mengenal Tuhan lewat Firman-Nya. Jangan jadikan Alkitab sebagai alas bantal. Senjata yang paling kuat untuk menghadapi setiap permasalahan kehidupan kita justru ada di dalam sana. Sayang sekali bukan bila pedang yang paling tajam itu hanya dijadikan alas bantal?! Percayalah, kamu sendiri yang akan rugi.
2010 boleh lewat dengan segudang permasalahan. Tapi mari kita sambut 2011 dengan semangat dan sukacita. Masih ada harapan untuk kehidupan yang lebih baik di 2011.

Sebab Dia berkata, "Berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku" (Luk 7:23).

Get prepared to welcome 2011 with big cheers, folks!! =D


GBU alwayz... ^_^

© hiLda 2010


Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

10 September 2010

A Deck of Cards

It was quiet that day, the guns, the mortars and the land mines for some reason hadn't been heard.
Hari itu sunyi senyap, suara senapan, mortir, dan lahan tambang untuk beberapa alasan belum terdengar.

The young soldier knew it was Sunday, the holiest day of the week.
Prajurit muda itu tahu ini adalah hari Minggu, hari tersuci dalam satu minggu.

As he was sitting there, he got out an old deck of cards and laid them out across his bunk.
Ketika dia duduk di sana, dia mengeluarkan sebuah tumpukan kartu tua dan meletakkannya di seberang tempat tidurnya.

Just then an army sergeant came in and said, "Why aren't you with the rest of the platoon?
Saat itulah seorang sersan masuk dan berkata, "Mengapa kamu tidak bersama dengan pleton yang lain?"

The soldier replied, "I thought I would stay behind and spend some time with the Lord."
Prajurit itu menjawab, "Ku pikir aku akan tinggal dulu di sini dan menghabiskan sedikit waktu dengan Tuhan."

The sergeant said, "Looks to me like you're going to play cards."
Sesan berkata, "Yang aku lihat kamu sepertinya hendak bermain kartu."

The soldier said, "No, sir. You see, since we are not allowed to have Bibles or other spiritual books in this country, I've decided to talk to the Lord by studying this deck of cards."
Prajurit itu menjawab, "Tidak, Pak. Begini, karena kami tidak diizinkan untuk membawa Alkitab atau buku-buku spiritual lainnya ke dalam negara ini, aku memutuskan untuk berbicara dengan Tuhan dengan mempelajari tumpukan kartu ini."

The sergeant asked in disbelief, "How will you do that?"
Sersan bertanya dengan tidak percaya, "Bagaimana kau melakukannya?"

"You see the Ace, Sergeant? It reminds me that there is only one God.
"Kau lihat kartu As ini, Sersan? Ini mengingatkanku bahwa hanya ada satu Tuhan.

"The Two represents the two parts of the Bible, Old and New Testaments.
"Kartu Dua melambangkan dua bagian Alkitab, Perjanjian Lama dan Baru.

"The Three represents the Father, Son, and the Holy Ghost.
"Kartu Tiga melambangkan Bapa, Putera, dan Roh Kudus.

"The Four stands for the Four Gospels: Matthew, Mark, Luke and John.
"Kartu Empat melambangkan Empat Injil: Matius, Markus, Lukas dan Yohanes.

"The Five is for the five virgins that were ten but only five of them were glorified.
"Kartu Lima adalah untuk lima gadis yang sebenarnya ada sepuluh tetapi hanya lima dari mereka yang dimuliakan.

"The Six is for the six days it took God to create the Heavens and Earth.
"Kartu Enam adalah untuk eam hari yang digunakan Tuhan untuk menciptakan Langit dan Bumi.

"The Seven is for the day God rested after making His Creation.
"Kartu Tujuh adalah untuk hari di mana Tuhan beristirahat setelah menyelesaikan Ciptaan-Nya.

"The Eight is for the family of Noah and his wife, their three sons and their wives - the eight people God spared from the flood that destroyed the earth.
"Kartu Delapan adalah untuk keluarga Nuh dan istrinya, tiga anaknya dan istri-istri mereka - delapan orang yang Tuhan selamatkan dari air bah yang menghancurkan dunia.

"The Nine is for the lepers that Jesus cleansed of leprosy. He cleansed ten, but nine never thanked Him.
"Kartu Sembilan adalah untuk para penderita kusta yang Yesus sembuhkan. Dia menyembuhkan sepuluh, tapi sembilan tidak pernah berterima kasih kepada-Nya.

"The Ten represents the Ten Commandments that God handed down to Moses on tablets made of stone.
"Kartu Sepuluh melambangkan Sepuluh Perintah Allah yang Tuhan berikan kepada Musa di atas loh batu.

"The Jack is a reminder of Satan, one of God's first angels, but he got kicked out of heaven for his sly and wicked ways and is now the joker of eternal hell.
"Kartu Jack adalah peringatan akan Setan, satu dari malaikan Tuhan yang utama, tapi dia dibuang dari surga karena jalannya yang licik dan jahat dan sekarang adalah penguasa neraka kekal.

"The Queen stands for the Virgin Mary.
"Kartu Queen untuk Perawan Maria.

"The King stands for Jesus, for He is the King of all kings.
"Kartu King untuk Yesus, karena Dialah Raja di atas segala raja.

"When I count the dots on all the cards, I come up with 365 total, one for every day of the year.
"Bila aku menghitung semua titik di semua kartu, totalnya adalah 365, satu untuk setiap hari dalam satu tahun.

"There are a total of 52 cards in a deck; each is a week, 52 weeks in a year.
"Ada total 52 kartu dalam satu tumpukan, masing-masing adalah satu minggu, 52 minggu dalam satu tahun.

"The four suits represent the four seasons: Spring, Summer, Fall and Winter.
"Empat kembang melambangkan empat musim: Musim Semi, Musim Panas, Musin Gugur dan Musim Dingin.

"Each suit has thirteen cards; there are exactly thirteen weeks in a quarter
"Setiap kembang memiliki 13 kartu; ada tepat tiga belas minggu dalam setiap musim.

"So when I want to talk to God and thank Him, I just pull out this old deck of cards and they remind me of all that I have to be thankful for."
"Jadi ketika aku ingin berbicara kepada Tuhan dan bersyukur kepada-Nya, aku ambil saja tumpukan kartu tua ini dan mereka akan mengingatkan aku tentang semua yang harus aku syukuri."

The sergeant just stood there. After a minute, with tears in his eyes and pain in his heart, he said, "Soldier, may I borrow that deck of cards?"
Sersan itu hanya berdiri di sana. Setelah satu menit, dengan berlinang air mata dan sakit di hatinya, dia berkata, "Prajurit, bolehkan aku meminjam tumpukan kartu itu?"


-Author Unknown-
*Thanks for a friend who share this beautiful story.*


GBU alwayz... ^_^


Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

23 Agustus 2010

Bau? Ngga Bau?

Di sekitar tempat tinggalku, seringkali aku melihat seorang tukang sampah lewat. Dia menarik sebuah gerobak sampah yang besar. Gerobak itu terisi penuh dengan sampah. Saat orang-orang lewat, semuanya otomatis langsung menutup hidung semua. Wew. Bagaimana tidak. Dari jauh pun bau sampah yang menyengat itu sudah tercium. Bagaimana bisa tahan mencium bau seperti itu. Tapi anehnya, mengapa tukang sampah itu tidak merasa bau ya? Bukannya dia juga seorang manusia, sama seperti orang-orang yang lewat itu? Lalu mengapa dia tidak mencium bau sampah itu? Mengapa dia tidak menutup hidungnya ya?

Ternyata setiap makhluk hidup memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Hal ini sudah kita pelajari sejak masih SMP. Begitu pun dengan manusia. Ketika kita sudah terbiasa mencium suatu bau, suatu saat kita tidak dapat lagi mencium bau itu walaupun zat tersebut masih ada. Kita tidak dapat lagi merasakan bau itu, karena hidung kita telah beradaptasi dengan lingkungan sekitar kita yaitu bau tersebut.

Misalnya polusi udara di Jakarta. Dulu aku pernah pulang ke Jakarta setelah berlibur selama beberapa hari ke sebuah pantai di ujung Sukabumi yang bebas polusi. Begitu mobil yang aku tumpangi memasuki jalan tol dalam kota Jakarta, bau asap yang menyengat langsung terasa. Tetapi setelah beberapa jam, aku tidak lagi mencium bau asap tersebut. Hidungku sudah beradaptasi dengan udara polusi Jakarta. Asap itu masih ada, tetapi aku tidak dapat lagi merasakannya.

Uniknya, dalam kehidupan kita pun, kita sering membiarkan diri kita tinggal di tengah-tengah tumpukan sampah. Dalam pengalaman hidup kita, seringkali kita membiarkan orang lain menyakiti hati kita. Tetapi saat kita tersakiti, kita mencoba untuk memaklumi dan mencoba untuk melupakan. Rasa perih itu masih ada, tapi kita membiarkannya begitu saja. Kita tidak mencoba melakukan sesuatu untuk menghilangkan rasa perih itu. Seringkali yang kita lakukan hanyalah membiarkannya dan menganggapnya tidak ada.

Analoginya, seolah-olah kita membiarkan sampah menumpuk dalam hati kita. Kita tidak membersihkannya, dan membiarkan diri kita tinggal di tengah sampah-sampah itu. Lalu sampah-sampah itu lama kelamaan akan semakin membusuk. Dan karena kita sudah terlalu terbiasa dengan kehadiran sampah itu, kita tidak lagi merasakan kehadirannya. Bahkan ketika sampah itu membusuk, kita tidak menyadarinya. Kita menganggap itu sebagai hal yang biasa. Dan kita tidak dapat lagi membedakan, mana yang sampah, mana yang bukan sampah.


Itulah yang terjadi. Sadar atau tidak sadar, kita membiarkan hati kita menjadi TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Di mana semua sampah yang membusuk tertinggal dan tidak tahu lagi harus dibuang ke mana. Akhirnya, kita tidak dapat lagi membagikan kasih pada orang-orang di sekitar kita, karena yang kita miliki dalam hati kita bukan lagi bau yang harum, melainkan bau sampah.

Teman, sadarkah kita bahwa kita sering melakukan hal itu dalam kehidupan kita? Saat ada sedikit saja rasa perih dalam hati kita, dan kita membiarkannya, rasa perih yang kecil itu akan membusuk dan menjadi semakin besar. Sampah sekecil apapun, bila membusuk, tetap akan menebarkan bau busuk. Kita tidak boleh membiarkan hati kita menjadi TPA. Berubahlah. Ubahlah cara pandang kita dalam menghadapi rasa perih itu.

Ketika ada seseorang yang menyakiti hati kita, ampuni dia. Jangan biarkan rasa marah menguasai. Bicarakan. Selesaikan. Bertindaklah. Lakukan sesuatu. Jangan hanya diam saja dan berharap waktu dapat menyembuhkan segalanya! Ya, memang untuk sembuh itu membutuhkan waktu. Tapi bila dalam jangka waktu itu kita tidak meminum obat atau melakukan terapi untuk kesembuhan kita, penyakit itu tidak akan pernah sembuh. Jangan berpura-pura bahwa masalah itu tidak ada. Jangan menutup mata dan berusaha untuk melupakan segalanya. Melupakan itu bukan berarti mengampuni. Mengampuni itu membersihkan sampah dalam hati kita. Sedangkan melupakan artinya hanya membiarkan sampah itu teronggok di pojok hati kita. Tidak terlihat, tapi masih ada.

Jagalah kebersihan hatimu. Bila kita memiliki sebuah rumah, tentu kita akan menjaga kebersihan dan kerapiannya agar rumah itu nyaman untuk ditinggali. Bagaimana tidak dengan hati kita sendiri! Akankah kita membiarkan hati kita kotor dan dipenuhi bau busuk? Tentu tidak bukan!

Dan ingatlah, semakin lama kamu membiarkan sampah itu ada, semakin sulit kamu membedakan mana yang sampah dan mana yang bukan sampah. Semakin lama sampah itu membusuk, akan semakin sulit untuk dibersihkan dan akan menguarkan bau yang semakin busuk.

Pilihan ada di tanganmu. Bertindaklah sekarang...

GBU alwayz... ^_^

© hiLda 2010



Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

18 Juni 2010

Love Stops When You Stop Giving Thanks

Saat pertama kali aku membawa mobilku ke Jakarta, aku menggantungkan seuntai rosario di kaca spion. Saat itu aku belum mahir menyetir mobil. Dengan modal nekat dan karena kepepet, aku mengemudikan mobilku di tengah-tengah jalanan Jakarta yang SUUPPEERRR ugal-ugalan. Jujur saja, aku takut sekali. Jalan pelan, diklakson dari belakang. Jalan cepat, nanti malah nabrak. Serba salah.

Teman-teman tahu apa yang aku lakukan? Akhirnya, setiap pagi aku selalu berdoa supaya dilindungi selama aku menyetir. Dan setiap kali aku sampai di tempat tujuanku, aku mencium rosario itu sebagai ungkapan syukur (baca: "YA TUHAN, AKHIRNYA SAMPAI DENGAN SELAMAAATTT!!!!"). Hahahaha. Mungkin memang agak lebay, tapi kalian tahu sendiri lah bagaimana lalu lintas Jakarta mengintimidasi pemula seperti aku waktu itu. Tapi kebiasaan ini tidak bertahan lama.

Semakin hari, aku semakin terbiasa menyetir mobil. Aku semakin terbiasa dengan motor-motor dan mikrolet yang ga bisa baca rambu lalu lintas. Aku mulai berani menyetir di atas gigi 2. Dan aku mulai lupa untuk bersyukur karena Tuhan telah mengantarkan aku dengan selamat sampai ke tempat tujuanku.

Dulu, hanya dengan sampai ke tempat tujuan dengan selamat saja sudah bisa membuat aku sangat bersyukur. Tapi sekarang, aku sudah tidak menganggap itu sebagai sesuatu yang spesial lagi. Aku mulai menganggap itu sebagai hal yang biasa. Aku tidak lagi bersyukur karena bisa sampai dengan selamat tanpa disenggol motor atau ditubruk mikrolet. Hal yang sama, tapi pada saat yang berbeda ternyata mendapat respon yang bertolak belakang.

Manusia itu ternyata adalah makhluk yang rakus. Kita akui atau tidak, kita selalu mengingini yang lebih. Ketika kita masih TK, kita ingin jadi anak SD. Ketika kita SD, kita ingin cepat-cepat masuk SMP. Ketika kita SMP, kita ingin menjadi murid SMU. Ketika kita SMU, kita ingin cepat-cepat masuk kuliah. Lagi, lagi, lagi dan lagi. Mengingini sesuatu yang lebih bukanlah hal yang salah. Tapi sayangnya, ketika kita sudah mendapat hal yang kita ingini itu, kita lupa akan keadaan kita saat kita belum memilikinya sehingga kita tidak lagi bersyukur karena telah memilikinya.

Dulu saat aku harus naik kendaraan umum, aku menginginkan sebuah mobil. Tapi sekarang setelah memiliki sebuah mobil, aku lupa akan betapa tidak enaknya naik angkot sehingga aku tidak merawat mobilku dengan cukup baik (ya, mobilku memang agak sedikit dekil... hahaha...). Aku tidak lagi mencintai mobilku seperti pertama kali papi ku memberikan mobil itu untukku. Karena aku pikir aku layak mendapatkan mobil itu. Karena mobil itu adalah milikku. Aku rawat atau tidak, mobil itu tetap mobilku. Jadi, mengapa harus melakukan sesuatu yang lebih?

Sama halnya dengan relasi kita dengan Tuhan. Tuhan selalu memberikan kita udara untuk bernafas, matahari setiap pagi, awan yang menaungi kita dari panas dan menurunkan hujan. Kita berdosa atau tidak, kita baik atau jahat, Tuhan akan tetap memberikan udara, matahari dan awan besok pagi. Jadi kenapa kita harus susah-susah bertobat?

Sama halnya dengan relasi kita dengan orang tua, kakak, adik, pacar, sahabat. Semuanya. Love stops when you stop giving thanks. Cinta berhenti ketika kamu berhenti bersyukur. Ketika kamu merasa layak untuk mendapatkan semuanya yang telah kamu miliki, kamu akan berhenti bersyukur. Cinta itu akan memudar karena kamu tidak dapat lagi merasakan cinta di balik rasa syukur itu.


Hari ini, mari ingat-ingat lagi semua orang terdekatmu yang mulai kamu lupakan. Orang tua, kakak, adik, pacar, sahabat, atau bahkan Tuhan. Semua orang yang selalu ada di sisimu tapi keberadaannya tidak pernah kamu sadari. Mari ucapkan terima kasih pada mereka. Dan rasakan cinta itu kembali mengalir.

Ketika kamu mulai merasa tidak puas dengan apa yang kamu miliki sekarang, lihatlah ke belakang, ke masa-masa di mana kamu belum memiliki hal itu. Apa yang kamu rasakan ketika itu, dan apa yang kamu rasakan ketika kamu pertama kali mendapatkannya. Ingat-ingat itu dalam hati, dan bersyukurlah.


GBU alwayz... ^_^

© hiLda 2010


Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

02 Juni 2010

Topeng Kaca

Aku selalu ingin hidupku terlihat sempurna. Aku selalu tertawa bersama teman-temanku, aku tidak pernah kesepian, aku populer, banyak orang yang mengagumiku. Ya, hidupku memang terlihat sempurna, tapi sebenarnya tidak sesempurna apa yang ada di balik topeng kaca itu...
-Anonymous-

Hidup yang sempurna memang dambaan setiap orang. Setiap orang pasti punya impiannya masing-masing tentang hidup yang sempurna. Dan semua orang pun pasti ingin menjadi yang paling sempurna seperti apa yang ada dalam impiannya itu. Tapi sayangnya, kadang kesempurnaan yang ada dalam bayangan kita itu adalah kesempurnaan yang semu.

Aku kenal seseorang yang selalu ingin tampil cantik. Walaupun uang di rekeningnya pas-pasan, dia rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli produk perawatan kecantikan merk terkenal yang mahal. Aku bingung, apa yang sebenarnya dia cari? Menurutku dia sudah cukup cantik. Dan bila memang dia tidak memiliki cukup uang, mengapa dia harus memaksakan diri mengeluarkan banyak uang hanya untuk sebuah produk kecantikan? Bukankah masih banyak hal lain yang lebih penting?

Lalu akhirnya aku tahu jawabannya. Semua produk kecantikan yang mahal itu bukanlah untuk merawat kecantikan wajahnya, melainkan untuk merawat topeng kacanya. Topeng kaca yang selalu dia pakai setiap saat. Topeng itu menggambarkan wajah seorang yang tersenyum dan sempurna, tapi di balik itu semua terdapat wajah yang terluka dan lari dari kenyataan.

Pernahkah kamu merasa kamu tersenyum padahal kamu ingin menangis? Mungkin saat itu kamu tersenyum untuk menjaga gengsimu, atau mungkin untuk menjaga perasaan orang lain, atau mungkin malah karena diperintahkan oleh orang lain.

Seringkali dunia memaksa kita menjadi orang lain, seseorang yang tidak kita kenal. Dunia pergaulan dari jaman remaja pun sudah menggambarkan hal seperti ini (di sekolah mana pun pasti ada yang namanya geng populer dan geng non populer). Kehidupan sehari-hari kita pun menggambarkan hal-hal yang seperti ini (majalah dengan model-model langsing, TV dan infotainment tentang gaya hidup para artis, dll.). Dan semuanya ini tanpa kita sadari, menjadi prototype kita. Orang-orang seperti inilah yang menjadi model dan acuan dalam hidup kita. Orang-orang rusak semacam inilah yang menjadi impian kita. Kenapa? Karena dunia berkata: Yang kaya gini nih yang bener!! Ini namanya gaul, ini namanya keren, ini namanya UP TO DATE, yang lain BASI!!!!

Hei!! Buka matamu! Kalau perutmu tidak serata model di majalah, bukan artinya kamu ngga cantik! Kalau mobilmu bukan Mercy atau BMW, bukan berarti kamu kalah kelas. Kalau kamu ngga punya pacar yang ganteng kaya David Beckham, bukan berarti kamu ngga menarik. Kamu ngga butuh perut yang rata, kulit yang mulus, dan pinggul yang seksi untuk jadi cantik. Karena tahukah kamu, semuanya itu hanya topeng kaca yang dipakai oleh para model di majalah itu! Apa yang terekam di kamera, bukanlah siapa diri mereka yang sesungguhnya. Dan karena semuanya itu hanyalah topeng kaca, lalu mengapa kamu masih mau menjadi seperti mereka???

Buang topeng kacamu sekarang juga!! Kamu cantik karena dirimu yang sesungguhnya. Kamu ganteng karena dirimu apa adanya. Walaupun perut lebar atau badan bantet, bukan berarti kamu adalah produk gagal, karena Tuhan tidak pernah menciptakan manusia yang tidak sempurna.

Ketika kamu ingin menangis, maka menangislah. Ketika kamu ingin tertawa, maka tertawalah. Ketika kamu ingin marah, maka marahlah. Jangan biarkan dunia atau orang lain mendiktemu tentang siapa dirimu sesungguhnya. Kamu tidak akan menjadi lebih baik dengan menjadi orang lain. Karena setiap manusia itu adalah karya yang sempurna. Tuhan tidak pernah gagal, dan Dia pun tidak pernah salah.

Cintai dirimu apa adanya.
Pecahkan topeng kacamu dan buang ke tong sampah untuk selamanya.

GBU alwayz ^_^

© hiLda 2010


Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

26 April 2010

See The Unseen, Believe The Unbelievable

"Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."

Beberapa hari yang lalu, aku menonton film Book Of Eli. Pertamanya, aku pikir film itu adalah film action. Adegan-adegan berantem yang keren menghiasi awal film dengan begitu apik. Tapi ternyata, setelah menonton sekian lama, baru aku sadari bahwa film ini bukan film action. Justru film ini menceritakan tentang iman seseorang bernama Eli yang mendapat tugas dari Roh Kudus untuk mengantarkan Alkitab terakhir yang tersisa di bumi ke barat. Jadi inget cerita Sun Go Kong dan Tong Sam Cong ya? Haha.

Yang menarik, dikisahkan dalam film ini bahwa Eli bukanlah seorang rohaniwan. Dia hanya seorang manusia biasa. Dia bahkan tidak tahu dari mana asal suara-suara dalam hatinya itu yang memerintahkan dia untuk terus berjalan selama 30 tahun ke barat hanya untuk membawa sebuah Alkitab usang. Dia bahkan tidak tahu apa yang ada di barat sana. Orang-orang berkata bahwa di barat sudah tidak ada kehidupan. Tapi dengan penuh keyakinan dia tetap melangkah ke sana walaupun dia tidak tahu apa yang bisa diharapkannya ketika dia sampai di barat. Lebih dari itu, ketika dia ditawari kekuasaan dan harta agar mengurungkan niatnya untuk pergi ke barat, dengan keras kepala dia menolaknya. Hanya satu hal yang dia tahu: dia harus pergi ke barat untuk mengantarkan buku usang itu karena ada suara dalam hatinya yang memerintahkan dia untuk melakukannya.

Konyol ya? Aku sendiri merasa dia adalah orang yang bodoh. Selama menonton film ini aku bertanya-tanya: Apa yang Eli harapkan? Kenapa dia mau terus setia berjalan selama 30 tahun lebih tanpa tahu tujuan yang harus dia capai? Lebih konyol nya lagi, tanpa dia tahu siapa yang memerintahkannya!! Tapi dengan lugunya Eli hanya menjawab: "Aku tahu aku harus pergi ke barat." Konyol sekali....

Lalu aku mulai mengerti apa sebenarnya yang Eli lihat. Dia melihat apa yang belum dilihat orang lain: KESELAMATAN. Dia percaya bahwa keselamatan itu akan datang bila dia sukses menunaikan tugasnya ke barat. Dia punya visi, yaitu menyelamatkan umat manusia. Dan dia percaya visi itu akan tercapai. Dia bahkan memegang teguh visi itu sehingga dia dengan sekuat tenaga mempertahankan Alkitab usang itu agar tidak jatuh ke tangan yang salah. Dia bisa melihat hal yang tidak dilihat orang lain. Dia mempercayai hal yang sebenarnya mustahil terjadi. Maka lihatlah buah semuanya itu di akhir film: Keselamatan itu akhirnya benar-benar terjadi.


Jadilah kepadamu menurut imanmu

Itu yang Yesus katakan kepada dua orang buta yang memohon kesembuhan kepada-Nya. Sebelum menyembuhkan mereka, Dia bertanya kepada mereka: "Percayakah kamu, bahwa Aku dapat melakukannya?" Dan mereka menjawab: "Ya Tuhan, kami percaya." Maka kesembuhan itu terjadi.

Itulah kekuatan sebuah iman. Bahkan iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung ke dasar lautan. Kita tidak perlu menunggu sampai mendapat tugas mengantar kitab suci seperti Eli untuk memiliki iman yang teguh. Dalam kehidupan kita sehari-hari pun kita harus terus memiliki keyakinan itu. Apapun yang kita yakini dan pegang teguh, pasti akan terjadi.

Misalnya, bila kita terus berpikir bahwa pekerjaan kita menyebalkan, maka pekerjaan itu akan terasa semakin menyebalkan. Bila kita percaya bahwa teman baik kita mengkhianati kita, maka suatu saat teman baik kita itu pasti akhirnya akan mengkhianati kita.

Namun sebaliknya, bila kita percaya bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik dalam hidup kita, tentu kita akan selalu bersyukur atas apapun yang terjadi dalam kehidupan kita. Walaupun pekerjaan kita terasa menyebalkan, belajarlah untuk tetap bersyukur. Belajarlah untuk melihat sesuatu yang belum terlihat seperti Eli. Percayalah bahwa di ujung jalan sana, akan ada hal besar yang menanti kita. Sesuatu yang di luar batas pemikiran kita. Sesuatu yang hebat dan luar biasa yang telah Tuhan rancang bagi kita.

Seluruh aspek dalam kehidupan kita membutuhkan iman, bila kita ingin mencapai akhir yang luar biasa. Coba bayangkan, apa yang terjadi bila setelah lelah berjalan selama 10 tahun tanpa menemukan apa-apa Eli berhenti berjalan. Akankah keselamatan datang bagi umat manusia yang sudah hancur saat itu? Aku rasa tidak. Itulah kekuatan sebuah iman. Buahnya pasti berlimpah-limpah dan luar biasa baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.

Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah merasa lelah dan mau menyerah di tengah jalan? Well, terjadilah sesuai dengan imanmu. Bila memang imanmu sudah kalah, maka kamu akan keluar dari area pertandingan sebagai orang yang kalah. Tapi bila kamu tetap percaya, maka kamu akan keluar menjadi seorang pemenang yang lebih dari sekedar pemenang. Karena bila kamu tetap setia, bukan hanya apa yang kamu cita-citakan saja yang kamu peroleh, tetapi juga kamu dapat menaklukkan musuh terbesar dari semua manusia: diri sendiri.


GBU alwayz... ^_^

© hiLda 2010


Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

16 April 2010

Shine Brighter

Kegelapan jatuh
Merasuk ke dalam terang
Mencemari cahaya
Membutakan mata

Ketika ku berada dalam kegelapan
Aku tidak dapat melihat apa yang ada di depanku
Aku tidak tahu apa yang ku harapkan
Mataku buta karena gelap yang pekat

Namun terang itu datang
Membawa pengharapan
Bersinar begitu terang di tengah kegelapan
Membutakan mata

Mataku yang sudah terlalu lama berada dalam kegelapan
Tidak tahan melihat terang yang begitu kuat
Aku pun jatuh tersungkur
Entah karena aku bersyukur karena akhirnya dapat melihat cahaya
Entah karena aku bahagia karena akhirnya gelap itu lenyap
Entah karena aku terlalu lama berada dalam gelap
Sehingga terang itu seolah-olah membakar seluruh diriku

Sekarang setelah aku memiliki terang itu
Aku melihat ke sekitarku

Semuanya masih gelap...
Bahkan gelap itu semakin pekat...
Terang yang ku dapat itu pun semakin lama semakin padam...

Aku tidak ingin tinggal dalam kegelapan lagi
Maka hanya ada satu pilihan yang tersisa untukku
Aku harus bersinar dengan lebih terang

Aku akan mengalahkan gelap di sekitarku yang semakin pekat

Aku akan sekuat tenaga menjaga terangku agar tidak padam
Aku akan berusaha menjadi terang yang semakin bersinar untuk sekelilingku

Aku ingin mereka merasakan terang yang kurasakan
Aku ingin mereka lepas dari kegelapan
Aku ingin terang ini merambah hingga ke ujung dunia

Ya, dunia memang semakin pekat
Namun terangku tidak akan pernah padam
Karena aku adalah obor yang dipegang oleh tangan Tuhan
Jadi aku tidak perlu khawatir...
Ada Dia di sampingku selalu, selamanya, seumur hidup ku...



© hiLda 2010


Bookmark and Share

Baca selengkapnya...

07 April 2010

Ada Langit Biru

Another song by Sidney Mohede.

Pesan lagu ini begitu jelas, yaitu tentang pengharapan yang tidak pernah mati...
Paling suka sama reffrain nya, touching... ^^
Check it out...



Ada Langit Biru
by Sidney Mohede
Album: Ada Langit Biru


Di saat hujan turun membasahi
Dan badai datang untuk membanjiri
Ku aman berada di sisiMu
Meskipun ku tahu s'mua 'kan berlalu

Di saat ku terapung di lautan
Kau yakinkanku kita tak berpisah
Ku tahu Engkaulah sahabatku
Walaupun waktu pun 'kan berlaju

Reff:
'Ku memandang ke awan
'Ku yakin Kau bersamaku
Dan tak pernah tinggalkanku
Walau 'ku tersesat
'Ku yakin Kau menuntunku
S'lama masih ada langit biru

Setiap kata yang tak pernah terucap
Dan penyesalan yang tak pernah berubah
Kubawa saat kubentang sayapku
Menatap hidup yang ada depanku



Bookmark and Share


Baca selengkapnya...

02 April 2010

Never Flawless

Manusia paling menyukai segala hal yang indah. Lihatlah 7 keajaiban dunia, lukisan Monalisa, Basilika St. Petrus, musik-musik klasik karya Mozart, Beethoven, dll. Mau bukti yang lebih nyata? Mari kita lihat idola-idola jaman sekarang: artis dan aktor Asia yang ganteng dan cantik (walaupun mungkin sudah ngga original lagi alias hasil permak). Semua orang mengagungkan keindahan. Kecantikan, kemegahan, keanggunan, kesempurnaan. Itulah yang dikejar oleh manusia jaman sekarang.

Tapi tahukah kalian, menurutku, keindahan yang paling indah tidak dapat ditemukan dalam kesempurnaan. Keindahan yang paling indah justru terdapat dalam ketidaksempurnaan seorang manusia. Kenapa? Karena itu menunjukkan bahwa kamu adalah manusia biasa.

Mana ada sih manusia yang sempurna? Semua orang punya kelemahan, semua orang punya cacat dan noda. Semua orang pernah melakukan kesalahan, semua orang pasti pernah melukai orang lain. Tapi itulah manusia, ciptaan yang memang tidak sempurna.

Dalam Kitab Kejadian, Tuhan berkata bahwa manusia sungguh amat baik, tetapi Dia tidak pernah mengatakan bahwa manusia itu sempurna. Karena memang manusia tidak pernah sempurna.

Sama seperti bila kita membeli sayuran di supermarket. Bila kita melihat sayuran yang sempurna, justru sayuran seperti itulah yang ditanam dengan menggunakan banyak pestisida beracun. Karenanya hama tidak dapat menyentuhnya. Tapi sayuran yang memiliki banyak cacat dan noda adalah sayuran yang dapat bertahan dari serangan hama. Karenanya dia memiliki lebih banyak gizi dan tidak membawa racun bagi orang yang memakannya.

Orang yang merasa bahwa dirinya sempurna adalah orang yang arogan karena dia tidak dapat melihat cacat dalam dirinya sendiri. Dan orang seperti ini akan menjadi seperti sayuran yang penuh pestisida, dia akan membawa racun bagi orang yang memakannya.

Manusia memang tidak pernah sempurna dan tidak akan pernah menjadi sempurna. Tapi perjuangan untuk semakin disempurnakan itulah yang dapat mengubah manusia menjadi semakin indah. Mungkin tidak sampai menjadi sempurna, tetapi indah di mata Sang Pencipta.


GBU alwayz... ^^

© hiLda 2010



Bookmark and Share


Baca selengkapnya...

28 Februari 2010

Why Jack Bauer Going Back To America?

Sekarang ini, aku sedang keranjingan nonton serial TV Amerika berjudul "24". Lakon dalam serial ini adalah seorang pria bernama Jack Bauer. Dia adalah seorang Federal Agent yang bekerja di Counter Terorist Unit (CTU). Agensi ini bertugas untuk melindungi semua warga Amerika dari serangan teroris yang sangat ekstrim sekali (mulai dari serangan biologis sampai serangan nuklir).

Saya sudah menonton serial ini sampai season 6. Yang menarik, di akhir setiap season, hidup Jack Bauer pasti dalam kondisi yang benar-benar mengenaskan (*spoiler alert*):

  • Season 1 = Istrinya meninggal dibunuh wanita yang paling dipercayainya di pekerjaannya (wanita ini bahkan adalah selingkuhannya.... )
  • Season 2 = *lupa gimana ending nya... LOL...*
  • Season 3 = Dia depresi akan semua pekerjaannya yang begitu "brutal", dia bahkan harus menembak mati seorang koleganya hanya untuk mencegah si teroris melepaskan virus yang berbahaya di Amerika. Akhirnya dia mengundurkan diri dari CTU.
  • Season 4 = Dia memiliki seorang kekasih, tetapi dia terpaksa membiarkan calon mantan suami kekasihnya mati karena dia harus menyelamatkan seorang saksi. Padahal calon mantan suami kekasihnya ini tertembak karena menyelamatkannya. Ditambah lagi, dia menjadi kambing hitam karena menerobos masuk ke kedutaan China dan tanpa sengaja duta besar China tertembak oleh tentara China sendiri saat kejadian itu. Tapi dia yang dijadikan kambing hitam sehingga dia harus memalsukan kematiannya sendiri agar tidak ditangkap dan dipenjarakan di China. Bahkan Amerika yang dibelanya pun tidak dapat melakukan apa pun untuk melindunginya. Sehingga dia terpaksa menghilang dan menggunakan nama lain.
  • Season 5 = Dia menyelamatkan Amerika dari serangan teroris yang ternyata digawangi oleh Presiden Amerika sendiri. Hayah....!! Lebih parahnya lagi, dia terpaksa keluar dari persembunyiannya demi menyelamatkan Amerika. Karena dia keluar dari persemunyiannya, akhirnya dia malah tertangkap oleh agen China dan dipenjarakan di China. Dan sekali lagi, Amerika tidak dapat bebuat apa-apa untuk menolongnya.
  • Season 6 = Dia dibebaskan dari penjara China hanya untuk dijadikan "tumbal". Namun setelah berhasil melarikan diri dari penumbalan itu, dia akhirnya sekali lagi menyelamatkan Amerika. Sayangnya, di tengah-tengah misi, dia mengetahui bahwa mantan kekasihnya berusaha membebaskan dia dari penjara China. Di tengah usaha pembebasan itu, kekasihnya ditangkap dan disiksa oleh tentara China sehingga menderita kelainan jiwa. Dan dia lah yang dipersalahkan oleh ayah wanita itu atas apa yang terjadi kepada anaknya.

Tragis sekali ya nasib seorang tentara. Dia yang mati-matian menjaga kehidupan semua penduduk sipil yang bahkan tidak mengenalnya dan tidak pernah memberikan penghargaan kepadanya satu kali pun. Yang dia terima hanya caci maki dan penderitaan. Kasihan sekali. Tapi mau bagaimana lagi, itulah hidup seorang SOLDIER. Kehidupan yang keras. Karena seorang SOLDIER menyadari bahwa dunia tidak pernah begitu indah sebagaimana yang dibayangkan kebanyakan orang. SOLDIER yang menjaga agar kehidupan para penduduk sipil tetap aman dan nyaman. Mereka berjuang mati-matian tanpa kenal lelah demi mengembalikan kedamaian di muka bumi. Tanpa dikenal oleh jutaan orang yang telah mereka selamatkan bahkan terkadang tanpa mendapatkan tanda jasa apapun.

Tapi satu hal yang aku pertanyakan (walaupun Jack Bauer hanya seorang tokoh fiksi): Mengapa Jack Bauer akhirnya selalu kembali ke pangkuan Amerika? Sesakit apapun masa lalu yang disebabkan oleh rakyat Amerika untuk kehidupannya, dia selalu kembali untuk menyelamatkan Amerika ketika Amerika membutuhkannya. Apa yang sebenarnya ada di pikirannya? Tidakkah dia merasa sakit hati pada Amerika yang telah berkali-kali menghancurkan hidupnya? Kalau Jack Bauer adalah seorang tokoh nyata, tentu dia sudah masuk rumah sakit jiwa. Hahaha. Tapi kalo memang ada seorang Jack Bauer di dunia nyata, kira-kira apa yang membuatnya begitu setia kepada Amerika?


Aku rasa, hanya ada 1 hal yang membuatnya seperti itu: DETERMINATION (kebulatan tekad). Dia memiliki 1 tujuan dalam hidupnya, dan dia akan selalu melakukan apa saja agar tujuan itu tercapai, yaitu melindungi Amerika. Walaupun akhirnya banyak yang harus dia korbankan: hidupnya, keluarganya, kekasihnya, masa depannya, SEGALANYA... Dia tidak ragu-ragu untuk menyerahkannya. GILA!! Tapi itulah seorang prajurit sejati, A TRUE SOLDIER. Dia tidak akan pernah menyerah untuk melindungi apa yang seharusnya dia lindungi.

Bagaimana dengan kita? Sanggupkan kita menjadi perajurit-Nya yang sejati seperti itu? Apa yang menjadi tekad dan tujuan hidup kita sebagai seorang prajurit-Nya? Apa yang sebenarnya kita lindungi dan perjuangkan? Kebenaran? Pembebasan? Sukacita? Damai sejahtera? Kasih?

Apapun itu, yakinkanlah dirimu bahwa kamu memberikan yang terbaik untuk mempertahankannya. Seperti Jack Bauer yang memberikan dirinya sehabis-habisnya untuk melindungi dan memperjuangkan Amerika. Sudah saatnya kita belajar menjadi seorang patriot dan melindungi apa yang kita anggap berharga di dalam hidup kita, yaitu Kebenaran-Nya.


GBU alwayz ^_^ 


© hiLda


Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

31 Januari 2010

A Heart For You

Another song that I like this lately...

Lagu ini baru aja dirilis di album "A Heart For You", sebuah album rohani akustik keluaran True Worshippers. Lagu ini diciptakan oleh Sidney Mohede, salah satu WL yang aku kagumi. Musiknya asik banget, fresh, honest, simple. Dan yang paling aku suka adalah liriknya yang diambil dari Mazmur 139, menyentuh sekali. Hehe. If you like it, don't forget to buy the original CD or cassette okay?! ^_^


A Heart For You
by Sidney Mohede (True Worshippers)
Album: A Heart For You

Bring me near, I surrender
Search me O God and look into my heart
Everythin I give for You
To dwell inside Your heart

Where could I go
To escape from Your Spirit or Your sight
If I climb high above or I dig underground
You will find me, You're there waiting for me

Now my heart sings for You, You know me Lord inside out
How my soul longs for You, You love me Lord inside out
I was made just for You, You shaped me Lord inside out
Now I stand before You and offer this heart just for You

You've prepared all of my days
Before I'd even take one single breath
Everything I give for You
To dwell inside Your heart

Where could I go
To escape from Your Spirit or Your sight
If I climb high above or I dig underground
You will find me, You're there waiting for me

Now my heart sings for You, You know me Lord inside out
How my soul longs for You, You love me Lord inside out
I was made just for You, You shaped me Lord inside out
Now I stand before You and offer this heart just for...

Before I was born, You've known all about me
With each breath I take, You know what I'll say
You sculpted each shape and formed me together
And now I sing praise for I am fearfully and wonderfully made

Now my heart sings for You, You know me Lord inside out
How my soul longs for You, You love me Lord inside out
I was made just for You, You shaped me Lord inside out
Now I stand before You and offer this heart just for You


Bookmark and Share


Baca selengkapnya...

29 Januari 2010

The Right Thing About Wrong

Minggu kemarin, PD kami pergi ke Bekasi untuk mengadakan bakti sosial. Kebetulan, aku salah satu yang ditugaskan untuk menyetir. Walaupun jauh dari Jakarta, perjalanan berangkat ke sana tidak mengalami masalah apapun. Tapiii... Dalam perjalanan pulang mobilku tersesat sampai ke BSD City. OMG! Bayangkan, Bekasi-BSD... Jakarta nya aja udah kelewat....

Lucunya, setelah dipikir-pikir sebenarnya aku sudah merasa bahwa arah jalan yang diberikan temanku itu salah. Tetapi karena memang aku tidak tahu arah mana yang benar dan temanku itu berkata dengan penuh keyakinan, maka aku percaya padanya. Haha.

Kalau direnungkan, mungkin terkadang kita pun mengalami hal ini dalam kehidupan kita. Kita seolah-olah merasa dan tahu bahwa apa yang kita lakukan itu salah. Tapi dunia terus meyakinkan kita bahwa jalan dunia lah yang benar. Ditambah begitu banyak orang yang meyakini hal itu sehingga semakin menjadikan hal itu seolah-olah benar. Padahal, sudah jelas itu salah. Sudah jelas tidak mungkin benar. Tapi dunia memberikan pembenaran-pembenaran yang semakin menggoyahkan apa yang sebenarnya sudah kita percayai. Dan tahukah apa yang akhirnya terjadi? Akhirnya kita akan tersesat dan kehilangan arah. Kita tidak tahu harus ke mana dan ketika kita sudah terlanjur tersesat, kita tidak dapat lagi menemukan jalan pulang.

Lalu apa yang harus dilakukan? Ketika itu kami sudah tersesat di jalan tol lingkar luar Jakarta. Tidak ada orang di sekitar yang bisa kami tanyai, dan seisi mobil pun tidak tahu ke mana selanjutnya kami harus berjalan. Namun, salah satu temanku akhirnya mengangkat telepon dan bertanya kepada temannya yang tahu jalan-jalan di Jakarta. Dan dengan panduannya, kami bisa kembali menemukan jalan pulang. Whew... Thx God...

Ya... Inilah hal yang benar tentang kesalahan, yaitu bahwa kita selalu bisa berputar balik. Ketika kita tersesat dalam kehidupan kita, tenggelam dalam kesulitan-kesulitan hidup kita, kita seolah tidak menemukan jalan keluar. Malah semakin kita berjalan, semakin kita jauh dari "rumah" kita. Ketika itulah kita perlu seseorang yang tahu ke mana jalan pulang ke "rumah". Dialah Yesus. Dia berkata, "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup." Karena memang hanya Dia lah yang tahu ke mana jalan pulang itu.

Mungkin saat itu aku membuat keputusan yang salah dengan mengabaikan kata hatiku. Aku terlambat mengambil jalan memutar sehingga kami harus sampai ke BSD dulu untuk menyadari bahwa kami telah tersesat. Tapi sejauh apa pun aku tersesat, aku selalu bisa memutar balik mobilku untuk bisa kembali ke jalan pulang yang benar. Yang harus aku lakukan hanyalah mencari jalan yang benar itu dengan bertanya pada orang yang tepat.

Jadi ketika aku tersesat dalam kehidupanku, sudah tentu orang pertama yang akan aku tanyai adalah Yesus Penyelamatku. Aku yakin GPS-Nya ke Rumah Bapa pasti selalu akurat. Haha.

GBU always... ^_^
© hiLda



Bookmark and Share


Baca selengkapnya...

15 Januari 2010

Andaikan Ku Harus Memilih

Salute to Jeffry S. Tjandra...

Sebelumnya udah pernah denger lagu ini. Tapi bukan Jeffry S. Tjandra yang nyanyi. Ga ada kesan mendalam saat mendengar lagu ini pertama kali. Tapi, begitu dengar versi Jeffry, wooww....... Kerenn..... ^^

Thx to Ko Jay for this song... ^_^


Andaikan Ku Harus Memilih

by Jeffry S. Tjandra
Album: Inspirational Worship 4


Kasih setiaMu, Tuhan
Lebih dari hidupku
Jalan-jalanMu, ya Tuhan
Terbaik bagiku

Dari s'mua yang Kau katakan
Tiada dusta ku temui
Dari s'mua yang Kau janjikan
Tiada yang tak terpenuhi

Andaikan ku harus memilih
Tetap hatiku padaMu
Tak satu pun dapat menggantikanMu
Hanya Kau yang berarti bagiku

Lebih dari semua yang ada
Kau lah sgalanya bagiku
Tak inginku berpaling dariMu
Slamanya ku akan menyembahMu

Tuhan.....



GBU alwayz... ^_^

Bookmark and Share

Baca selengkapnya...

02 Januari 2010

Tentang Keegoisan Part 2

Egois???
Semua orang itu egois
Semua orang itu pasti punya kepentingannya masing-masing
Dan setiap orang itu pasti menganggap kepentingannya yang lebih penting daripada yang lain

Tidak egois???
Bohong!!!
Tidak ada manusia yang tidak egois
Tidak ada manusia yang tidak punya kepentingan pribadi

Lalu apa yang menjadikannya berbeda???

Buka pikiranmu!!!
Sekarang engkau dihadapkan pada dua buah pilihan
Keduanya sama baiknya
Keduanya membutuhkan perhatian yang sama
Keduanya harus diutamakan

Tapi masalahnya
Tidak ada dua hal yang dapat diutamakan sekaligus
Manusia harus membuat pilihan
Ketika manusia memilih untuk mengutamakan yang satu
maka yang lain pasti dinomorduakan

Tidak ada yang salah dengan hal itu
Tidak ada yang salah dengan mengutamakan sesuatu
Tidak ada yang salah bila akhirnya ada sesuatu yang harus dikorbankan
Karena manusia memang harus membuat pilihan

Egois???
Apakah manusia itu egois karena dia memilih sesuatu???
Apakah salah bila manusia memiliki keinginan yang berbeda dari pilihan orang lain pada umumnya???
Apakah itu egois???

Aku rasa tidak...

Hei...
Jadilah lebih bijaksana
Dan cobalah untuk bisa lebih mengerti kepentingan orang lain
Maka kamu akan tahu
Bahwa manusia sebenarnya tidak begitu egois sebagaimana kelihatannya...




Bookmark and Share

Baca selengkapnya...