31 Agustus 2009

Fokus Pada Ambisimu, Bukan Ketergantunganmu

Apakah kamu punya ketergantungan tersembunyi yang mencuri kehidupanmu?
Bagian 2 dari 8 seri Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Buruk Sekarang!
by Bo Sanchez

Apakah kamu orang yang logis?
Izinkan saya bertanya 4 pertanyaan untuk menguji kekuatan logikamu (Saya yakin kamu sudah pernah melihat pertanyaan ini sebelumnya):
  1. Pertanyaan #1: Bagaimana caramu memasukkan jerapah ke dalam kulkas?
    Jawab: 3 langkah: 1) Buka kulkas; 2) Masukkan jerapah; 3) Tutup kulkas
  2. Pertanyaan #2: Bagaimana caramu memasukkan gajah ke dalam kulkas?
    Jawab: Jika kamu menjawab, 1) Buka kulkas; 2) Masukkan gajah; 3) Tutup kulkas, itu jawaban yang salah. Ini jawaban yang benar. Sekarang ada 4 langkah: 1) Buka kulkas; 2) Keluarkan jerapah; 3) Masukkan gajah; 4) Tutup kulkas.
  3. Pertanyaan #3: Lion King memanggil untuk rapat seluruh hewan. Salah satu dari mereka tidak bisa hadir. Siapakah itu?
    Jawab: Gajah, tentu saja. Dia ada di dalam kulkas.
  4. Pertanyaan #4: Ada sebuah sungai yang dihuni banyak buaya. Bagaimana cara menyebrangi sungai itu dengan aman?
    Jawab: Berenang saja. Karena semua buaya sedang menghadiri rapat dengan Lion King.
Bagaimana jawabanmu? Apakah kamu seorang yang logis?
Izinkan saya membagikan sebuah cerita Alkitab tentang seseorang yang tidak berpikir terlalu logis...


Pemikiran Tidak Logis Yang Kita Semua Lakukan
Yakub dan Isai adalah saudara kembar. Tapi Isai diangkat sebagai anak sulung karena dia keluar dari rahim ibunya lebih dulu. Suatu hari, Yakub sedang memasak sup. Isai pulang dari berburu dan sangat kelelahan dan lapar. Isai berkata kepada Yakub, “Saya lapar. Berikan padaku sedikit dari sup kacang merahmu.”

Sekarang Yakub mengatakan sesuatu yang sangat sangat gila. Dia berkata, “Baiklah, tapi kamu harus melakukan sesuatu terlebih dahulu. Berikan kepadaku hak kesulunganmu.” Kamu pasti menduga betapa irinya Yakub pada saudara kembarnya.

Tapi yang lebih gila lagi adalah reaksi Isai. Dia berkata, “Baiklah! Sekarang berikan padaku sup kacang merah itu.” Yakub berkata, “Kamu harus bersumpah dulu bahwa kamu akan memberikanku hak lahirmu...”

“Yeah, yeah, yeah.... Apapun! Aku bersumpah! Sekarang berikan padaku sup itu...”

Sekarang kenapa Isai mau menukar hak kelahirannya hanya untuk semangkuk sup? Apakah otaknya sedang pergi berlibur hari itu? Apakah otaknya sedang berlayar di Karibia atau sedang berbelanja di Hong Kong? Tidakkah Isai tahu apa arti hak kelahirannya? Menjadi anak sulung berarti sebuah posisi kehormatan. Menjadi anak sulung berarti kehormatan yang besar. Dan ya, menjadi anak sulung berarti warisan yang besar—di mana dia bisa membeli sebuah kolam renang penuh sup jika dia mau.

Tapi mengapa dia membuang semuanya itu hanya untuk sup hari itu?
Teman, ini adalah gambaran besar dari apa ketergantungan itu sebenarnya. (Ngomong-ngomong, saya tidak berkata bahwa Isai kecanduan sup. Saya menggunakan ceritanya hanya sebagai sebuah analogi.)


Pertukaran-Pertukaran Bodoh Yang Kita Lakukan
Saya bertemu dengan seorang pria yang membuang seluruh keluarganya untuk narkoba. Bertahun-tahun yang lalu, dia memiliki pekerjaan yang hebat, rumah yang bagus, dua orang anak, dan istri yang cantik. Hari ini, karena seonggok zat kimia yang dia hirup lewat lubang hidungnya, dia hancurkan hidupnya. Dia kehilangan pekerjaannya dan rumahnya. Anak-anaknya membencinya dan istrinya berkencan dengan pria lain...

Mengapa menukar semua itu untuk menghirup shabu?
Tidak ada logika. Itu adalah pertukaran yang bodoh.

Suatu hari, seorang wanita meminta bantuan saya. Dia berkata, “Suami saya adalah seorang penjudi. Dia mencuri uang dari kantornya dan menggunakannya untuk berjudi. Bosnya mengetahui itu dan menuntutnya. Suami saya akan masuk penjara!”
Mengapa menukar pekerjaan yang baik untuk permainan di meja blackjack? Lagi-lagi, ini adalah pertukaran yang bodoh.

Daftar ini terus bertambah:
  • Seorang perokok, menukar kesehatannya untuk nikotin.
  • Seorang pecandu-pornografi, menukar martabatnya untuk fantasi testosteron.
  • Seorang wanita yang memberikan tubuhnya kepada pria lain, hanya agar dia mencintainya, menukar harga dirinya untuk sebuah pelukan sekilas.
  • Seorang pegawai pemerintahan yang menerima suap, menukar kehormatannya dengan uang. Setelah bertahun-tahun, dia tidak lagi merasa bersalah sedikit pun, hati nuraninya mati.

Satu Keahlian Luar Biasa Orang Dewasa
Pada level awal, permasalahannya adalah ketidaksabaran dan reaksi impulsif. Dan ya ampun, apa yang saya tahu tentang reaksi impulsif.

Seperti Isai, saya menginginkannya sekarang—tak peduli harga apa yang harus saya bayar untuk masa depan saya. Seperti Isai, saya ingin sup saya sekarang, apapun “sup” saya itu. Bagi saya, itu mungkin internet porno, fantasi seksual, dan penerimaan dari orang-orang.
Reaksi impulsif berarti saya memprioritaskan keinginan jangka pendek saya di atas kebutuhan jangka panjang saya.

Ini membawa kita kepada keahlian penting, utama, luar biasa kuat yang semua orang dewasa miliki: Kemampuan untuk menunda kepuasan. Kamu tidak akan bisa dewasa secara emosional dan spiritual tanpa itu. Itu mustahil.

Menunda kepuasan adalah keahlian penting bagi seorang juara. Dalam segala bidang! Karena ada hadiah yang besar di hadapan mereka, para juara mengorbankan hari ini agar mereka mendapatkan hadiah mereka besok.

Apakah kamu ingin menjadi seorang juara?
Hadiah besar apa yang kamu targetkan?
Apakah ambisi sucimu?


Anatomi Ketergantungan
Sebelum saya berbicara lebih banyak tentang ambisi suci, izinkan saya mengulang kembali apa yang sudah kita ulas di artikel saya sebelumnya. Dalam level yang lebih dalam, masalah dari ketergantungan adalah ini:
  1. Kebutuhan yang amat-sangat
  2. Perasaan yang menyakitkan
  3. Ketergantungan
Jauh di dalam, terdapat sebuah (1) kebutuhan yang amat-sangat.
Dan kebutuhan yang amat-sangat itu adalah Bejana Cinta yang kosong. Intinya, pecandu tidak mencintai dirinya sendiri. Pecandu tidak menghargai dirinya sendiri. Pecandu tidak menghormati dirinya sendiri. Terkadang, dia sadar akan kebutuhan yang luar biasa akan cinta. Banyak kali, dia tidak menyadarinya. Semuanya itu di bawah alam sadar.

Interpretasi saya tentang cerita Isai-Yakub di atas adalah bahwa Isai tidak menghargai hak kelahirannya karena dia tidak menghargai dirinya sendiri. Dia tidak menghargai masa depannya.
Sekali lagi, biar saya nyatakan intinya: Saya percaya bahwa setiap ketergantungan adalah kelaparan akan cinta. Itulah kebutuhan sebenarnya di balik setiap ketergantungan. Kelaparanmu akan cinta menghasilkan bagian kedua dari persamaan tadi: (2) perasaan yang menyakitkan—seperti depresi, kemarahan, ketakutan, kekhawatiran, kesepian, dll.

Untuk lari dari perasaan-perasaan menyakitkan ini, pecandu akan mengambil anestesi yang disukainya. Anestesi itu adalah bagian ketiga dari persamaan di atas: (3) ketergantungan. Bisa saja berjudi, narkoba, dan alkohol. Bisa saja workaholism hingga sebuah keluarga hancur. Atau berbelanja hingga lima kartu kredit mencapai batas maksimal. Atau makan hingga kegemukan. Atau diet hingga menjadi sangat sakit.

Agar sebuah ketergantungan bisa disembuhkan, kebutuhan yang nyata harus dipenuhi. Bejana Cinta harus terisi. Syukurlah, kamu dapat melakukannya dengan banyak cara seperti yang kita diskusikan dalam artikel saya yang terakhir. Untuk menghilangkan kebiasaan buruk, saya membagikan kepada mereka salah satu prinsip yang paling kuat—dan kontroversial...


Jangan Berfokus Pada Ketergantunganmu
Ikuti saya. Lakukan latihan ini untuk saya.
Katakan keras-keras “Saya tidak akan memikirkan seekor Gajah Pink” sebanyak lima kali. Siap? Lakukan...

“Saya tidak akan memikirkan seekor Gajah Pink”
“Saya tidak akan memikirkan seekor Gajah Pink”
“Saya tidak akan memikirkan seekor Gajah Pink”
“Saya tidak akan memikirkan seekor Gajah Pink”
“Saya tidak akan memikirkan seekor Gajah Pink”

Biar saya bertanya kepadamu sebuah pertanyaan: Apa yang kamu pikirkan sekarang? Seekor Gajah Pink, tentu saja.

Orang yang ingin melepaskan ketergantungannya akhirnya malah berfokus pada ketergantungannya, dan itu tidak akan berhasil.

Saat seorang perokok berkata, “Saya tidak akan merokok lagi!” 300 kali sehari, tebak apa yang akan memenuhi pikirannya? Merokok Marlboro favoritnya, apa lagi?
Saat seorang pecandu-makan berkata, “Aku tidak akan makan!” 300 kali setiap hari, tebak apa yang akan memenuhi pikirannya? Memakan cheeseburger favoritnya dan chocholate sundaes.
Saat kamu berfokus pada kebiasaan burukmu, kamu memasuki lingkaran jahat yang menguburmu semakin dalam pada ketergantunganmu. Kamu akhirnya depresi dan tidak tertolong, semakin mengeringkan Bejana Cintamu, membuat dirimu lebih terbuka lagi akan ketergantunganmu.

Lihat. Saya tidak berkata kamu menyangkal kamu memiliki ketergantungan. Faktanya, mengetahui bahwa kamu memiliki sebuah ketergantungan adalah langkah awal untuk menyembuhkannya. Dengan mengakui kamu memiliki masalah, kamu menyelesaikan 50% masalahmu. Tapi kamu lihat, ada perbedaan besar antara mengetahui dan berfokus padanya 24 jam sehari.


Sebuah Prinsip Sederhana Alam Semesta
Biar saya membagikan kepadamu sebuah prinsip sederhana, kuat, umum yang menuntun saya dalam kehidupan sehari-hari saya:
Apa yang saya fokuskan bertumbuh!
Izinkan saya menyimpang sedikit dan menjelaskan prinsip ini kepadamu.
Saya tahu beberapa orang yang berfokus pada hal-hal buruk dalam hari-hari mereka.

Mereka bangun di pagi hari merasa payah. “Ini adalah hari yang buruk,” gerutu mereka. Mereka berangkat ke tempat kerja mengeluh tentang betapa panasnya tempat itu. Mereka mengarungi jalan raya mengeluh tentang para pengemudi gila di jalanan. Mereka sampai di kantor mengeluh tentang banyaknya pekerjaan di meja mereka. Mereka mengeluh tentang bos mereka, gaji yang kecil, internet yang lamban, lembur, makanan yang tidak enak di kantin, dan betapa dinginnya AC.

Saya kasihan kepada mereka. Karena semakin mereka mengeluh, semakin mereka merasa sengsara.

Cepat atau lambat, mereka akan mengalami semakin banyak masalah. (Ingat, apa yang kamu fokuskan bertumbuh.)
Pertama, mereka akan jatuh sakit. Alkitab mengatakan bahwa Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang (Ams 17:22). Penelitian medis menunjukkan bahwa banyak penyakit fisik merupakan psychosomatic. Jiwa yang negatif dapat menciptakan borok, hipertensi, dan penyakit-penyakit lainnya. Secara sederhana karena tubuh kita merupakan cetakan biru kehidupan emosional kita.

Kedua, mereka akan kehilangan teman. Karena tidak ada orang yang mau berbicara dengan seorang penggerutu. Tentang dia, mereka akan berkata, “Dia membuat depresi dan itu mungkin menular!”

Ketiga, mereka akan kehilangan pekerjaan mereka—atau paling tidak, promosi. Seseorang yang tidak memiliki semangat dalam pekerjaannya tidak akan diberi penghargaan. 200 CEO ditanya apa kemampuan nomor satu yang mereka cari dalam karyawan mereka, dan kebanyakan dari mereka menjawab, “Kemampuan untuk bekerja dengan orang lain.” Bukan kemampuan teknis, tetapi kemampuan berelasi yang dihargai dalam perusahaan.

Baiklah, penyimpangan saya sudah cukup. Bagaimana ini diterapkan pada ketergantungan tersembunyimu?


Berfokus Pada Ambisimu
Bukannya berfokus pada ketergantunganmu, berfokuslah pada ambisimu.

“Ambisi” memiliki arti yang negatif sekarang ini, jadi biar saya menjernihkan kata ini. Dengan ambisi, maksud saya adalah visimu untuk masa depanmu.

Dengan ambisi, maksud saya adalah mimpi-mimpi yang Tuhan tempatkan dalam hatimu.
Jadi bukannya berkata, “Saya akan berhenti merokok” 300 kali sehari, sebaliknya katakan, “Saya akan menjadi sehat dan berlari marathon” atau “Saya akan menjadi sehat dan menjadi pemain badminton Kelas B”.

Bukannya berkata, “Saya akan berhenti makan”, tetapi katakan, “Saya akan menjadi sehat, memiliki berat badan 60 kg yang sehat, pergi ke gym tiga kali seminggu, bermain badminton dua kali seminggu...”

Bukannya berkata, “Saya akan berhenti belanja setiap hari”, tatapi katakan, “Mulai bulan depan, saya akan menabung P5,000 setiap bulan, menghapus semua kartu kredit pada Desember 2007, dan mulai berinvestasi dalam dana bersama pada Januari 2008, dan mengakumulasikan P200,000 pada Juni 2010.”

Saat kamu berfokus pada ketergantunganmu, itu menekanmu.
Saat kamu berfokus pada ambisimu, itu membakar semangatmu.

Dan apa yang terjadi saat kamu melakukannya? Saat kamu mengambil langkah kecil menuju pemenuhan ambisimu, kamu lebih menghargai dirimu sendiri. Kamu memperoleh kepercayaan diri. Kamu memperoleh penghargaan diri. Sedikit demi sedikit, cinta dituangkan ke dalam Bejana Cintamu. Perasaan-perasaan kebutuhan itu tetap ada, tapi mereka kehilangan kepentingan dan intensitasnya.


Buat Mimpimu Mimpi MAGIC
Setiap Minggu, saya berkhotbah kepada hampir dua ribu orang di Valle Verde Country Club di Pasig, Metro Manla. Setiap minggu, saya mengajar mereka bagaimana bermimpi. Jadi saya menulis Booklet Doa Novena Untuk Cinta Tuhan dan memberikannya kepada setiap mereka.
Dalam novena itu, saya meminta orang-orang menuliskan 7 mimpi yang akan mereka doakan setiap hari. Percayalah, mereka sangat bersemangat menuliskan mimpi-mimpi mereka!
Dan saat mereka mendoakannya, saya minta mereka juga mengambil langkah kecil menuju pemenuhan mimpi-mimpi itu.

Dalam novena itu, saya juga memberi instruksi bahwa mimpi mereka sebaiknya.... MAGIC!
Yang saya maksud dengan MAGIC adalah:
  • M-Measurable (Terukur)
    Jangan hanya menulis, “Memiliki keluarga yang bahagia”; Sebaliknya tulis, “Memiliki keluarga yang bahagia dengan kencan mingguan dengan pasangan hidup saya dan anak-anak mulai Agustus 2007”; Jangan hanya menulis, “Memiliki lebih banyak uang”; Sebaliknya tulis, “Mendapatkan tambahan P10,000 setiap bulan lewat kerja sampingan pada Desember 2007.”
  • A-Ambitious (Ambisius)
    Lagi-lagi, saya menggunakan “ambisi” tanpa artinya yang negatif. Yang saya maksud dengan “ambisi” secara sederhana adalah memimpikan mimpi yang besar! Mimpi yang kecil tidak akan menyemangatimu. Tapi bahkan jika mimpi-mimpi itu ambisius, mimpimu juga harus dapat diraih.
  • G-Godly (Ketuhanan)
    Jangan pernah bermimpi dari keegoisan dan kerakusanmu. Itu akan membuatmu kosong dan sengsara. Sebaliknya, temukan mimpi yang Tuhan telah berikan dalam hatimmu. Pemenuhan mimpi-mimpi ini seharusnya pada akhirnya membantumu untuk lebih mencintai Tuhan dan sesama. (Dan tidakkah kamu sadari? G ada di tengah-tengah. God (Tuhan) seharusnya menjadi pusat dari mimpi-mimpi kita.)
  • I-Imaginative (Imaginatif)
    Berikan detil dalam mimpimu. Jadikan itu sebuah gambaran. Jangan hanya menulis, “Memiliki rumah pada 2009”. Deskripsikan jenis rumah seperti apa yang kamu inginkan. “Memiliki rumah putih dengan 2 kamar tidur dan sebuah taman kecil di Laguna pada 2009”.
  • C-Complete (Lengkap)
    Miliki mimpi yang menyentuh aspek-aspek paling penting dalam hidupmu: Spiritual, Keluarga, Finansial, Fisikal... Dengan sukses dalam segala area, kamu memperoleh keseimbangan hidup.

Pertukaran Bijaksana, Teman-Teman?
Kemarin, saya membaca sebuah cerita yang indah.
Suatu hari, seorang gadis kecil bernama Jenny sedang berada di pasar bersama ibunya. Dia melihat gelang mutiara mainan seharga P20. Dia menjadi begitu bersemangat dan meminta ibunya membelikannya. “Apa kamu yakin kamu menyukainya?”, tanya ibunya.

“Ya, mama! Tolong, tolong, tolong belikan itu untukku!”

Jadi ibunya membeli mutiara mainan itu untuk Jenny kecil.

Ayah Jenny, yang sangat mencintainya, membacakan cerita pengantar tidur setiap malam untuk Jenny. Suatu malam, setelah membacakan cerita untuknya, dia bertanya pada Jenny, “Jenny, apa kamu mencintaiku?”

“Tentu aku mencintaimu, Papa”, katanya.

“Bisakah kamu berikan padaku gelang mutiaramu?”, tanyanya.

Jenny kecil mendelik. “Papa boleh mengambil boneka putriku, tapi tidak gelang mutiaraku. Itu kesukaanku.”

Sang ayah tersenyum, “Tidak apa-apa Jenny, aku mencintaimu.” Dia mengecupnya dan mengucapkan selamat malam.

Tujuh hari kemudian, setelah sesi membaca, sang ayah bertanya lagi, “Jenny, apa kamu mencintaiku?”

“Papa, Papa tahu aku mencintai Papa,” kata si gadis kecil.

“Bisakah kamu berikan gelang mutiaramu?”, tanyanya sambil tersenyum.

“Tidak Papa, tolong. Papa boleh mengambil sisirku, pena unguku, dan bando merahku. Tapi tidak gelang mutiaraku!”

Dia tertawa kecil. “Tidak apa-apa, sayang. Aku mencintaimu,” dan mengecupnya.

Tapi beberapa hari kemudian, Jenny yang menangis datang kepada ayahnya dan berkata, “Papa, aku sangat mencintaimu,” dan menyerahkan ke dalam tangan sang ayah gelang mutiara mainannya.

Ayahnya memeluknya dengan erat dan berkata, “Aku punya hadiah spesial untukmu, gadis kecil.” Dia mengeluarkan sesuatu dari kantongnya, sebuah kotak ungu dengan garis emas. Dia membukanya, dan menunjukkan kepadanya sebuah gelang mutiara asli. “Ini milikmu. Tidak ada lagi gelang mutiara mainan untukmu, putriku. Kamu layak mendapatkan yang asli.”

Teman, ini adalah bentuk pertukaran yang bijaksana yang Tuhan ingin berikan kepada kita. Bukan pertukaran bodoh yang “Yakub” dan “Sup Merah” dalam hidup kita tawarkan pada kita.
Sebaliknya, Tuhan ingin mengambil apa yang murah dan palsu dalam kehidupan kita (ketergantungan kita), supaya Dia dapat memberikan kepada kita sesuatu yang jauh, jauh lebih baik (ambisi-ambisi suci kita).

Serahkan ketergantunganmu.
Serahkan apa yang palsu.
Serahkan apa yang menghancurkanmu.
Serahkan apa yang membuatmu menjauh dari Tuhan dan kehidupan dan kebahagiaan.
Seperti Jenny, kamu layak mendapatkan yang lebih baik.


Saya tetap sahabatmu,




Bo Sanchez
-translated by hiLda 2009-

NB:
  1. Judul original artikel karya Bo Sanchez: "Focus On Your Ambition, Not Your Addiction". Untuk membacanya, silakan cari di kotak Google Custom Search di sebelah kanan.
  2. Download PDF-nya di sini. Bila kamu merasa diberkati, bagikanlah tulisan ini ke teman-temanmu. GBU alwayz... ^^



Bookmark and Share

Baca selengkapnya...

30 Agustus 2009

Temukan Apa Yang Benar-Benar Kamu Butuhkan

Apakah kamu punya ketergantungan tersembunyi yang mencuri kehidupanmu?
Bagian 1 dari 8 seri Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Buruk Sekarang!
by Bo Sanchez


Pernahkah kamu mendengar tentang Houdini yang hebat?
Sebagai seorang anak kecil, saya suka membaca tentang dia. Houdini mungkin adalah seorang ahli melepaskan diri yang paling terkenal di dunia. Saya tidak yakin apakah cerita yang akan saya ceritakan ini adalah legenda atau sejarah, tapi menurut saya ini sangat menarik.

Houdini menyombongkan diri bahwa dia dapat melarikan diri dari penjara apapun dalam watu kurang dari satu jam. Suatu hari, sebuah kota kecil di British Isles mendirikan sebuah sel penjara baru dan mereka sangat membanggakannya. “Silakan dicoba,” kata mereka kepada Houdini, dan dia menyetujuinya.

Dia berjalan ke dalam sel penjara itu dengan penuh kepercayaan diri. Lagipula, dia sudah melakukan ini ratusan kali sebelumnya.

Begitu sel penjara ditutup, Houdini melepaskan mantelnya dan mulai bekerja. Dari ikat pinggangnya, dia mengambil sebuah potongan besi sepanjang 10-inch, fleksibel tapi kuat. Dia berlutut di depan pintu dan mulai membuka kuncinya.

Setelah 30 menit, ekspresi percaya dirinya telah menghilang.
Setelah 1 jam, dia dibasahi keringat.
Setelah 2 jam dan benar-benar kelelahan, Houdini benar-benar roboh menghantam pintu. Dan kekuatan dari berat badannya ternyata cukup untuk membuka pintu hingga terbuka!

Karena kenyataannya, pintu itu tidak pernah dikunci.
Pintu itu dikunci hanya pada satu tempat: Dalam pikirannya sendiri.
Ini hanya berarti 1 hal. Pintu itu terkunci dengan kuat.
Karena apapun yang pikiranmu katakan terkunci—terkunci.
Bahkan jika sebenarnya tidak seperti itu.


Kamu Bisa Bebas!
Teman, kamu bisa menghilangkan kebiasaan burukmu.
Kamu bisa bebas dari ketergantunganmu.
Alkitab mengatakan, kamu telah dipanggil untuk hidup dalam kebebasan.

Saya seharusnya tahu. Saya adalah seorang pecandu sex yang telah sembuh—terpenjara dalam dorongan pornografi dan fantasi seksual selama bertahun-tahun. Ya, bahkan saat saya melayani Tuhan dan berkhotbah. Seperti Houdini, saya berusaha membuka “kunci” sel penjara saya dan kehilangan harapan karena saya tidak dapat membuka pintu itu.
Suatu hari, saya mengetahui sesuatu yang luar biasa. Saya megetahui bahwa pintu itu tidak dikunci—kecuali di dalam pikiran saya. Saya menyadari bahwa sewaktu-waktu, saya dapat mendorongnya dengan keras dan pintu itu akan mengayun terbuka—dan saya dapat dengan mudah berjalan keluar.

Dan tetap di luar!
Dan itulah yang saya lakukan.
Teman, kamu bisa melepaskan diri dari ketergantunganmu.

Ini kenyataannya: 70% orang melepaskan diri dari ketergantungannya atas usahanya sendiri. Kau lihat, tidak hanya ada SATU cara untuk keluar dari sebuah ketergantungan. Ada banyak cara untuk mengilangkan kebiasaan burukmu yang merusak.

Tapi sebelum saya menjelaskannya, biarkan saya menjawab sebuah pertanyaan yang sangat penting.


Apakah Sebenarnya Ketergantungan Itu?
Saya mencoba untuk menghindari kata-kata teknis (otak saya membeku), jadi biarkan saya membagikan definisi-sederhana saya tentang ketergantungan. Itu adalah tindakan apapun yang (1) kau lakukan berulang-ulang, (2) tidak dapat berhenti melakukannya, dan (3) itu merusak hidupmu.

Izinkan saya menceritakan sebuah cerita yang sering diceritakan teman golf saya. Mereka bilang pemain golf mencintai golf lebih dari apapun di dunia.

Suatu hari, 2 pria sedang bermain golf di hari yang cerah. Di kejauhan, mereka melihat sebuah mobil jenazah lewat—dengan iring-iringan mobil yang mengikutinya. Seorang pemain golf berhenti bermain. Dia menundukkan kepalanya untuk hening beberapa saat.

Pemain golf yang lain amat terkesan. Dia berkata kepada temannya, “Wow, aku tidak tahu kau begitu religius.”

“Tidak juga,” katanya, “Lagipula, aku menikah dengan wanita itu selama 28 tahun.”

Tidak ada yang salah dengan golf. Itu adalah olahraga yang menyehatkan. Tapi duda itu jelas-jelas ketagihan.

Kita semua setuju bahwa kecanduan alkohol, kecanduan narkoba, dan berjudi terus-menerus adalah bentuk yang serius dari ketergantungan. Tapi saya yakin bahwa banyak dari kita yang membaca artikel ini tidak memiliki ketergantungan yang terlihat jelas ini. Tapi bagaimana dengan ketergantungan yang tersembunyi? Mereka juga menghancurkan hidup kita dan hidup orang yang kita cintai.


Apakah Kau Memiliki Ketergantungan Tersembunyi?
Inilah daftar dari ketergantungan tersembunyi yang mencelakai kita:
  • “Saya makan terus-menerus”
    Inilah cara nomor 1 kita untuk mencoba merasa lebih baik. Saya tahu seseorang yang makan setiap kali ada ketidaknyamanan dalam hidup. Jika dia marah, dia makan. Jika dia depresi, dia makan. Jika dia bingung, dia makan. Kenyataannya bagaimanapun juga adalah bahwa dia tidak benar-benar lapar akan makanan. Dia lapar akan sesuatu yang lain. Kecuali dia melihatnya, dia akan terus makan dan ngemil, membahayakan kesehatannya.
  • “Saya makan terlalu banyak permen, es krim, coklat”
    Saya mendaftarkan ini secara terpisah hanya untuk menekankan kepadamu bahwa coklat adalah “Quick Fix” nomor 1 yang orang-orang cari saat mereka mengalami emosi yang menyakitkan. Saat seorang choco-addict merasa disakiti, atau sedih, atau marah, atau khawatir, dia akan secara spontan menjangkau tumpukan batangan coklatnya. Dia menyimpannya di mejanya, di kulkas, di meja sampingnya, dan di dalam tasnya—kalau-kalau ada keadaan darurat. Lagi-lagi, tidak ada yang salah dengan makanan manis. (Saya suka dark chocholate dan es krim.) Tapi bila terus berlanjut, itu berbahaya. Lebih penting lagi, kamu tidak akan memuasakan kelaparan yang nyata dan jauh di dalammu jika kau terus memasukkan permen ke dalam mulutmu.
  • “Saya melakukan diet yo-yo”
    Beberapa tahun yang lalu, temanku tergila-gila akan diet “After Six”. Lalu, “Atkins” mengambil alih para pelaku diet. Tak lama kemudian “No Carb!” menjadi perang tangis bagi jutaan wanita. Setelah itu, “South Beach” menaklukkan dunia dengan badai. (Teman saya berkata bahwa dia sedang menjalani diet “North Park”. Selama beberapa saat, saya pikir dia serius, hingga saya sadar bahwa restoran China favoritnya bernama North Park.)
    Secara pribadi, saya tidak percaya pada diet cepat. Saya percaya akan mengubah kebiasaan makan seseorang secara permanen. Saya percaya akan mengubah gaya hidup seseorang selamanya—tidak hanya untuk 10 hari atau 30 hari atau 3 bulan. Itu artinya makan dengan tepat dan berolahraga.
    Ngomong-ngomong, super model kurus-seperti-gagang-sapu yang ada di majalah-majalah fashion hanya menempati 3% dari seluruh populasi di bumi. Jadi saya menganggap 97% dari mereka yang membaca artikel ini memiliki struktur tubuh yang lebih menyerupai vacuum cleaner daripada gagang sapu. Dan itu bukan masalah! Kau lihat, tujuannya adalah bukan untuk terlihat seperti super model dan mengurangi berat badan. Tujuannya adalah untuk mencintai tubuhmu (tidak peduli struktur tubuh seperti apa yang kau miliki) dan menjadi sehat luar dan dalam. Kalau kamu tidak hati-hati, diet dapat menjadi ketergantungan, dan bentuknya yang parah adalah poin berikutnya yang akan saya diskusikan.
  • “Saya membuat diri saya sendiri kelaparan”
    Saya berjumpa dengan seorang gadis muda yang sangat kurus. Dia sangat kurus, dia dapat berdiri menyamping dan tidak terlihat. Tetap saja saat saya berbicara kepadanya, dia berkata kepada saya, “Paman Bo, saya sangat gendut!” Dia memegang tangannya yang seperti buluh, menyentuh lemak yang tidak ada, dan berkata, “Lihat?”
    Gadis muda ini mengidap Anorexia Nervosa. Membuat dirinya kelaparan (hingga mati) adalah satu-satunya cara agar dia dapat mengontrol kehidupannya yang tidak terkontrol. Bulimia di sisi lain adalah saat seseorang membuat dirinya sendiri mual dengan makanan lalu memuntahkan kembali semuanya. Saya juga mengetahui orang-orang lain yang tergantung pada pil diet dan merusak tubuh mereka sendiri.
  • “Saya berbelanja terlalu banyak dan tergila-gila untuk belanja”
    Banyak sekali wanita yang berbelanja agar bisa merasa lebih bak. Mereka merasa bahagia, cantik, dan hidup saat mereka membeli sepatu baru, stocking baru, baju baru, parfum baru, jam tangan baru... Tapi jika ini dilakukan berulang-ulang dan secara berlebihan, ini akan menjadi kebiasaan yang merusak. Kamu ingin tahu apakah kamu seorang shopaholic? Cek rumahmu. Apakah rumahmu dipenuhi barang-barang yang tidak kamu gunakan? Hitung berapa banyak sepatu yang kamu miliki. Apakah kamu punya 30 pasang sepatu yang belum kamu gunakan selama setahun? Apakah kamu punya tas yang juga belum kamu gunakan selama setahun? Banyak orang terjebak dalam hutang karena mereka tidak dapat mengontrol pembelanjaan mereka. Dalam kenyataannya, jauh di dalam, seorang shopaholic tidak mencari “sesuatu”. Ada sebuah kekosongan yang tidak dapat diisi oleh gaun, scarf, gelang, atau sepasang high-heels baru. Akhirnya, mereka mencari sesuau yang tidak dapat mereka beli.
  • “Saya merokok tanpa henti”
    Sekarang ini, saya melihat banyak anak muda duduk di kedai kopi—tapi bukannya duduk di dalam di mana ada AC, mereka duduk di luar di bawah panas matahari Filipina yang menyengat—karena mereka ingin merokok. Bukankah itu tidak masuk akal? Sekarang ini, saya juga melihat orang muda berdiri di luar kantor mereka saat jam istirahat—lagi-lagi di bawah panas matahari dan menghirup polusi dari bus-bus berasap—karena mereka ingin merokok. Saya beri tahu kalian, ini tidak logis. Tapi seperti pemain golf dalam cerita saya di atas, orang yang ketergantungan tidak berpikir secara logis lagi. Nikotin adalah zat yang paling membuat kecanduan di dunia sekarang ini. Dia adalah zat kimia yang masuk ke dalam otakmu dan saat hirupan pertama, menghilangkan kelelahan, menekan napsu makan, dan meningkatkan mood-mu. Sudah terbukti bahwa merokok dapat menyebabkab kanker paru-paru, emphysema yang menyakitkan, nafas yang tidak sedap, gigi rusak, bibir gelap, tapi untuk perokok, siapa peduli?
  • “Saya marah, terlalu sering berteriak, dan bertingkah marah-marah”
    Untuk seorang pacandu-amarah, marah adalah alat serba gunanya. Dia menggunakannya untuk segala situasi. Itu adalah satu-satunya alat yang dia ketahui cara penggunannya. Saat dia takut, dia marah. Saat dia khawatir, dia marah. Saat dia sedih, dia marah.
    Saya membandingkan amarah dengan sebuah palu. Menggunakan amarah untuk segalanya adalah sama bodohnya dengan menggunakan palu untuk menjahit baju, mengambil air, menyembuhkan luka, dan memasak. Tentu saja tidak akan berhasil. Kalau kamu ingin menjahit baju, kamu perlu jarum jahit, bukan palu. Kalau kamu perlu mengambil air, kamu perlu ember, bukan palu.
    Karenanya, pecandu-amarah bukanlah orang tua, pasangan hidup, teman, dan rekan bisnis yang efektif. Beberapa dari mereka terlalu banyak berdebat, bertengkar, dan meninggalkan jejak hubungan yang hancur. Yang lain lebih pendiam dan terlihat sopan di luar rumah mereka karena mereka menahan kemarahan mereka terhadap teman-teman mereka dan di tempat kerja mereka, tapi melepaskan racun kemarahan mereka pada anak-anak mereka.
  • “Saya banyak menggerutu”
    Ini adalah kebiasaan buruk yang bodoh. (Tapi setelah dipikirkan kembali, kebiasaan buruk apa yang tidak bodoh?) Kamu mengisi ruanganmu dengan segala sesuatu yang negatif. Lebih penting lagi, kamu mengisi hidupmu dengan segala sesuatu yang negatif. Dan itu menarik lebih banyak lagi kenegatifan yang lain, jadi kamu melipatgandakan hal-hal yang dapat kamu gerutukan. Percayalah, tidak ada seorangpun yang suka bersama dengan seorang penggerutu kecuali penggerutu lainnya.
  • “Saya terlalu banyak khawatir ”
    Tuhan memberikan kita kemampuan untuk panik pada situasi darurat di mana kita perlu bertindak cepat. Tapi bagi pecandu-khawatir, hampir setiap situasi adalah situasi darurat. Jadi sepanjang hari, dia selalu dalam keadaan panik. Jika pacandu-amarah menggunakan palu untuk segalanya, pecandu-khawatir menggunakan jarum jahit untuk segalanya. Dia “menjahit” setiap situasi, mencari apa yang mungkin berjalan tidak semestinya, selalu membayangkan bagaimana segalanya akan menjadi tidak semestinya. Dan karena ketakutan kita kuat, kita akhirnya menciptakan monster bayangan menjadi kenyataan.
  • “Saya minum kopi (atau cola) terlalu banyak”
    Saya kenal seorang manusia (ya, seorang manusia) yang minum 10 gelas kopi setiap hari. Teman saya yang lain minum 6 kaleng diet cola setiap hari. Karena jenisnya diet, dia berpendapat bahwa itu tidak buruk baginya. Saya memberitahunya bahwa karena dia terlalu banyak minum pemanis buatan, maka akhirnya dia akan terkena diabetes buatan. Saya bercanda, tapi saya tetap berpendapat itu bukanlah hal yang bijaksana untuk dilakukan.
  • “Saya terlalu banyak tidur”
    Tidur baik untuk kesehatan. Tapi tahukah kamu, tidur telah menjadi sebuah ketergantungan. Biasanya, terlalu banyak tidur merupakan tanda dari depresi atau terlalu dipenuhi dengan masalah. Orang-orang ini tidak mau bangun di pagi hari. Dan selama hari-harinya, mereka ingin meringkuk kembali di ranjangnya, di balik selimutnya, melindungi diri mereka dari dunia yang kejam di sekeliling mereka.
  • “Saya terlalu banyak nonton TV”
    Sinetron seharusnya ditonton tidak secara berlebihan. Tapi permasalahannya adalah bahwa sinetron dirancang untuk membuat ketagihan. Mereka selalu berakhir dengan menggantung: Si anak akan tahu akhirnya siapa ayahnya yang sebenarnya, atau si pria akhirnya akan berjumpa dengan orang yang membunuh ibunya 20 tahun yang lalu...
    Penelitian mengatakan bahwa jika kita duduk di depan TV selama 3 jam setiap hari bukannya menghabiskan waktu dengan suami/istri atau anak-anak atau usaha lainnya, maka ada kemungkinan bahwa orang itu kecanduan. (Saya berbicara tentang orang normal, aktif yang memiliki pekerjaan, keluarga, dll., bukan orang lansia, lumpuh, atau sakit.) Tanda lainnya bahwa kamu mungkin kecanduan adalah jika kamu memiliki hubungan fantasi dengan bintang-bintang yang kamu tonton di TV. Ini normal bagi anak-anak, tapi sangat tidak normal bagi orang dewasa.
  • “Saya terdorong untuk selalu memberishkan rumah”
    Saya kenal seorang ibu yang membersihkan rumahnya seperti biarawati membersihkan biara mereka, kecuali bahwa dia mengerjakan pekerjaan 15 biarawati seorang diri.
    Saat saya mengunjungi rumahnya, saya melihat semua benda digosok, berkilau, dan bersih dengan amat sempurna. Saya bertanya apakah kuman akan berpikir dua kali untuk menginjak lantainya karena terlalu bersih.
    Dia menghabiskan seluruh harinya menggosok lantai, mencuci tirai, membersihkan furnitur, dan menjemput anak-anaknya. Semuanya tepat sebagaimana mestinya. Bahkan anak-anaknya harus bersih dan cantik sepanjang hari. (Saya merasa iba pada anak-anak itu.) Mengapa dia seperti ini? Karena jika rumahnya tidak sempurna, dia merasa orang akan mengatai dia. Artinya, dia adalah orang yang merasa tidak aman. Pada kenyataannya, saya merasa bahwa dia ingin membersihkan sesuatu di dalam dirinya, tapi tidak bisa, jadi dia membersihkan rumahnya sebagai gantinya.
  • “Saya memiliki dorongan nafsu birahi”
    Suatu hari, seorang ayah muda dari dua orang anak mengaku pada saya bahwa dia menonton 2 hingga 3 jam internet porno setiap hari. Dia berkata dia harus bangun jam 1 subuh, saat istrinya tidur, untuk menonton pornografinya. “Saya membencinya, Bo. Saya benci apa yang hal itu perbuat pada saya. Saya bangun dengan kepala pusing keesokan harinya dan mengutuk diri sendiri karena melakukannya. Tapi saya tidak dapat menghentikannya...” Saya meberitahunya, “Saya tahu sekali apa yang kamu rasakan. Saya juga pernah mengalaminya, kecuali bahwa pada saat itu, tidak ada internet. Saya akan bangun pukul 1 subuh untuk membuka majalah porno saya. Jika saya tidak memilikinya, saya akan keluar ke jalan dan mencarinya.” Tapi saya berkata kepadanya bahwa saya bisa keluar dari kebiasaan itu, dan dia juga bisa. Setiap orang bisa. Inilah tujuan dari artikel 8-bagian ini.
  • “Saya bekerja terlalu keras”
    Bekerja keras itu baik. Tapi jika keluargamu dan kesehatanmu terabaikan, secara otomatis kamu tahu bahwa kamu kecanduan. Permasalahan dalam workaholism adalah pemberian penghargaan. Orang-orang menepuk punggung kita dan memberi tahu kita bahwa kita berdedikasi, loyal, dan rajin. Kita mendapat bonus. Kita mendapat promosi.
    Izinkan saya menceritakan sebuah kisah sedih. Ada seorang pemimpin Kristen yang terkenal yang berkeliling dunia memperluas pelayanannya untuk kaum miskin. Suatu hari, istrinya menelponnya dan berkata, “Pulanglah segera. Anak perempuanmu hendak bunuh diri.” Syukurlah, percobaan itu gagal. Tapi bukannya pulang ke rumah hari itu, dia malahan pergi ke Vietnam untuk melanjutkan pelayanannya. Beberapa tahun kemudian, anak perempuan itu mencoba bunuh diri lagi—dan berhasil. Pemimpin Kristen ini meninggal beberapa tahun sesudahnya, ditembak oleh pemimpin pelayanannya sendiri, diasingkan dari istri dan anak-anaknya. Kesalahannya adalah bahwa dia kecanduan akan pekerjaannya.
  • Ada banyak ketergantungan lainnya
    Dorongan bergosip. Menelpon setiap jam sepanjang hari. Kunjungan setiap hari ke salon kecantikan. Bahkan kecanduan religius—untuk orang-orang yang keluarganya berantakan karena mereka menghabiskan seluruh waktunya di dalam gereja. Dan lain-lain.

Mengapa kita memiliki ketergantungan sebenarnya?
Dari sudut pandang yang dangkal, ketergantungan memberikan sebuah jalan keluar supaya kamu tidak merasakan perasaanmu yang menyakitkan.

Dan apakah perasaan yang menyakitkan ini?
  • Sakit : “Saya merasa ditolak”
  • Depresi : “Saya merasa hina”; “Saya merasa tua”; “Saya merasa jelek”; “Saya merasa gendut”
  • Putus asa : “Saya merasa hidup saya tidak berarti”
  • Bersalah : “Saya merasa saya jahat”; “Saya merasa saya tidak bias memenuhi kebutuhan suami/anak saya”
  • Khawatir : “Saya merasa khawatir hal yang buruk akan terjadi”
  • Takut : “Saya merasa takut disakiti”
  • Benci : “Saya merasa marah pada diri saya sendiri”; “Saya merasa marah pada orang lain”
  • Malu : “Saya merasa saya tidak layak untuk hidup”
Biar saya bagikan pada anda pengalaman pribadi saya.

Selama bertahun-tahun, perasaan yang paling dominan yang menguasai hidup saya adalah malu. Saya tidak tahu itu adalah malu. Saya terbiasa dengan perasaan ini, saya pikir ini adalah bagian dari hidup. Saya akan bangun dengan perasaan “buruk” ini. Yang saya tahu hanyalah bahwa saya merasa sangat sedih. Dan pikiran saya selalu tentang kesalahan-kesalahan saya—nyata dan rekayasa. Seperti seseorang yang memutar sebuah DVD pada DVD player-nya, dan tidak melakukan hal yang lain selain menekan tombol “rewind”, saya terus melihat kesalahan-kesalahan saya yang lalu di depan saya. Lalu saya akan membayangkan bagaimana orang ini tidak menyukai saya, bagaimana orang itu marah kepada saya, bagaimana orang ini menolak saya. Dan saya akan merasakan-”nya” dalam perut saya. Itulah teman setia saya, tidak pernah meninggalkan saya.

Bertahun-tahun kemudian, saya akhirnya mengetahui apa yang saya rasakan. Itu adalah malu.
Saya malu bahwa saya dijadikan. Saya malu bahwa saya hidup.
Bisakah kamu bayangkan bangun setiap pagi dengan perasaan ini?
Itulah hidup saya.

Dan akhirnya untuk lari dari rasa malu saya, saya menenggelamkan diri saya dalam testosterone. Saya terjerumus dalam pornografi. Paling tidak, gadis-gadis ini tersenyum dan menanggalkan pakaiannya di hadapan saya. Mereka pasti menyukai saya. Fantasi-fantasi seksual saya sama—wanita-wanita ini tertarik pada saya.

Untuk beberapa saat, rasa malu saya menghilang.
Tapi, setelah bermanja dengan pornografi dan masturbasi, rasa malu saya semakin mendalam.
Bagaimana bisa saya, pelayan Tuhan, melakukan hal semacam itu?
Tapi saya tetap melakukannya selama bertahun-tahun.

Saya menyibukkan diri saya dengan pekerjaan-pekerjaan yang akan membuat dunia menyukai saya. Kecanduan saya akan penerimaan bahkan lebih kuat dari kecanduan seks saya.
Tapi dua puluh tahun yang lalu, saya mengambil langkah pertama menuju penyembuhan. Itu adalah sebuah perjalanan yang panjang.


Apa kebutuhanmu yang paling utama?
Di dasar semua ketergantungan adalah kalimat ini: “Saya tidak mencintai diri saya sendiri.”
Di pusat hati semua pecandu adalah Bejana Cinta yang kosong.
Setiap ketergantungan adalah kelaparan akan cinta.
Dia tidak menyukai dirinya sendiri.
Dia tidak menghargai dirinya sendiri.
Dia tidak mencintai dirinya sendiri.
Karena itulah saya percaya bahwa hanya cinta yang dapat menyembuhkan sebuah ketergantungan.


Bagaimana caramu menghilangkan ketergantungan?
Tidak ada satu cara untuk melakukannya.

Tapi mengapa cara yang bermacam-macam ini berhasil? Semua cara ini berhasil asalkan mereka memenuhi Bejana Cinta kita. Begitu Bejana Cinta kita terisi, kita menyadari tempat kita bukanlah di dalam sel penjara dan tetap tinggal di luarnya.

Inilah beberapa cara untuk mendorong terbuka pintu penjara itu:
  • Kedewasaan spontan
    Ada orang yang menghilangkan kebiasaan buruk mereka dengan bertumbuh secara emosional. Dalam masa muda mereka, mereka menggunakan narkoba dan minum minuman keras. Saat mereka tumbuh dewasa, menikah, dan memiliki anak-anak, identitas diri mereka berubah. Mereka menyingkirkan ketergantungan mereka dan bertumbuh dalam kepercayaan diri. Bagaimanapun juga, Bejana Cinta mereka terisi selama proses.
    Tidak semua orang mengalami kedewasaan ini. Saya kenal seorang pria berumur 56 tahun yang telah menggunakan narkoba selama 40 tahun sekarang. Pernikahan tidak mengubahnya. Anak-anak tidak mengubahnya.
  • Perubahan Spiritual
    Teman saya Tim adalah sebuah cerita klasik perubahan spiritual yang menyembuhkan ketergantungan. Setelah menghadiri sebuah Seminar Hidup Baru Dalam Roh, dia berhenti merokok dan minum hari itu juga. Sebelum hari itu, Tim adalah seorang perokok berat dan peminum selama 30 tahun. Apa yang terjadi hari itu? Di samping kuasa Tuhan, dia merasa sifat-sifat buruk ini tidak lagi cocok dengan identitasnya yang baru. Dia melihat dirinya sebagai anak Tuhan, bukan lagi seorang alkoholik dan perokok. Secara emosional, dia menyukai Tim yang baru. Akhirnya, cinta Tuhan mengisi Bejana Cintanya.
    Bagaimanapun juga, tidak semua orang yang mengikuti Seminar mengalami kebebasan seketika ini. Dan seperti setiap orang lain di bawah matahari, bahkan Tim tetap melanjutkan pertarungannya dengan ketergantungannya yang tersembunyi. Jadi apa lagi yang dapat kita lakukan?
  • Psikologi “Kembali ke masa lalumu”
    Saya akan melakukan tindakan kriminal. (Maafkan saya.) Ini sangat sederhana, tapi saya percaya psikologi dibagi menjadi dua kubu besar—mereka yang percaya penyembuhan datang dari masa lalu dan mereka yang percaya penyembuhan datang dari masa sekarang ini. Saya tahu ini sebenarnya lebih rumit tapi mari bayangkan seolah-olah tidak serumit itu.
    Pengikut Sigmund Freud berada di kubu pertama. Mereka akan bersikeras bahwa agar kamu bebas dari ketergantunganmu, kamu perlu kembali ke masa lalumu dan berurusan dengan masalahmu yang belum terpecahkan. Untuk melakukannya, kamu butuh seorang psikoterapis terlatih untuk mendengarkanmu dan menjelajahi lukamu yang belum sembuh.
    Saya dulu percaya bahwa inilah satu-satunya cara untuk benar-benar membantu seseorang berubah.
    Sekarang tidak lagi. Kepercayaan saya sekarang lebih berbeda sedikit.
    Secara pribadi, saya percaya bahwa psikoterapi berhasil, dan itu BUKAN karena pengertian yang cemerlang dan menggoncang-dunia yang seseorang dapat dari psikoterapi. Sebaliknya, saya percaya psikoterapi berhasil karena sesuatu yang cukup sederhana: Bahwa orang lain mendengarkanmu—dan bahwa hubungan antar-manusia mengisi Bejana Cintamu.
    Mengapa saya percaya demikian? Dari pengalaman, saat orang lain mendengarkanmu, tidak menuduhmu, dan mencintaimu, kamu disembuhkan.
    Itu sebabnya Psikologis Kristen Larry Crabb berkata bahwa Gereja Kristen seharusnya menjadi tempat penyembuhan terbaik di dunia. Kenapa? Karena Gereja Kristen seharusnya menjadi tempat yang paling penuh cinta di bumi—di mana mendengarkan, penerimaan, dan penghargaan diparktekkan. (Dua “seharusnya” yang tidak terjadi!)
    Saya masih percaya bahwa Psikologi “Kembali ke masa lalumu” adalah diagnosis yang hebat. Tapi ada kelemahannya. Sekarang begitu saya tahu apa penyakit saya, bagaimana saya menyembuhkannya? Setelah saya mengetahui bahwa karena pelecehan seksual saat saya berumur 8 dan 13 tahun, saya menjadi semakin terbuka akan kecanduan seksual, sekarang apa? Pertanyaannya tetap sama—bagaimana saya menyembuhkannya? Saya tetap harus berurusan dengan kenyataan sekarang. Dan di sini terdapat kekuatan dari kubu kedua psikologi...
  • Psikologi “Berurusanlah dengan masa sekarang”
    Kubu psikologi yang lain tidak percaya bahwa “penggalian masa lalu” ini adalah kunci penyembuhan. Itu membantu, tapi bukan sesuatu yang penting untuk penyembuhan. Sebaliknya, mereka percaya bahwa penyembuhan yang sebenarnya adalah dengan berurusan dengan SEKARANG. Sebagai contoh, pelopor Terapi Realita Dr. William Glasser membantu orang-orang mengetahui apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka dan mempraktekkan kekuatah pilihan mereka.
    Seluruh genre Berpikir Positif yang dipopulerkan oleh Dr. Norman Vincent Peale termasuk dalam kategori ini. Bahkan NLP atau Neuro-Linguistic Programming, termasuk di sini. Dan banyak lagi. Pendekatan-pendekatan ini percaya bahwa dengan mengubah cara berpikir sekarang dan bertindak sesuai pilihanmu, kamu mengubah hidupmu.
  • Pendekatan Kelompok 12-Langkah
    Alcoholic Anonymous (AA) dan seluruh gerakan penyembuhan telah menyentuh jutaan orang. Sekarang ini, kamu dapat hampir yakin bahwa ada kelompok pendukung di luar sana untuk ketergantunganmu, apapun itu. Dari Narcotic Anonymous hingga Shopaholic Anonymous. Sebagian dari pengikutnya yang paling setia percaya bahwa ini SATU-SATUNYA cara untuk menolong orang, yang lagi-lagi, tidak saya setujui. Tapi saat cara ini berhasil, mengapa cara ini berhasil? Maaf untuk mengatakannya lagi, tapi saya percaya bahwa program ini membantumu untuk mengisi Bejana Cintamu. Usaha yang kamu lakukan dalam mengikuti pertemuan adalah langkah kecil menuju penyembuhan, membuatmu memperoleh kepercayaan diri. Kekuatan dari komunitas yang penuh cinta di sekelilingmu juga mengisimu dengan cinta.
  • Pendekatan Praktikal
    Seorang temanku berhenti merokok dengan jogging, menghisap permen menthol setelah makan, dan menjauh dari teman-teman perokok. Istrinya dan anak-anaknya juga sangat mendukung. Dia berubah dengan cara ini, dan saya tidak meragukannya. Saya pikir setiap saat dia mengambil langkah kecil menuju tujuannya, dia merasa baik tentang dirinya sendiri. Perasaan ini diterjemahkan ke dalam penghargaan diri yang lebih besar, yang berarti Bejana Cintanya mulai terisi.
  • Pendekatan saya? Semua yang di atas!
    Dengan kata lain, saya percaya pada Pendekatan Spiritual-Psikologikal-Positif-Group-Praktikal. Karena saya akan menggunakan apa saja yang akan mengisi Bejana Cinta seseorang.

Berjalanlah Menuju Kebebasanmu Sekarang
Untuk waktu yang lama, kamu telah berada di dalam sel penjara.
Kamu lelah. Kamu putus asa.
Kamu terus mengotak-atik kunci yang mustahil terbuka pada pintu itu.
Tapi dalam kenyataannya, tidak ada kunci sama sekali.
Kamu pikir ada sebuah kunci, tapi sebenarnya tidak ada.
Kamu telah diperdaya. Ditipu.
Kunci itu ada di pikiranmu, bukan di pintu.

Apakah kunci dalam pikiranmu itu?
Saya menyebutnya “homing instinct”-mu. Itu artinya sebuah bagian yang tidak kamu sadari yang ingin tinggal di dalam penjara yang kotor itu karena kamu telah terbiasa dengannya. Tempat itu telah menjadi rumah selama bertahun-tahun. Sesuatu di dalam dirimu—kamu yang kalah, kamu yang gagal, kamu yang tidak dicintai—ingin kembali ke ruang bawah tanah itu. Sebagian dirimu merasa bahwa kamu tidak layak. Bagian dalam dirimu ini disebut “homing” instinct. Menyakiti orang lain menciptakan kembali rumah mereka, tidak peduli seberapa menyakitkannya rumah itu.

Tapi saat kamu mengisi Bejana Cintamu, saat kamu lebih menghargai dirimu, dan saat kamu menerima cinta dari Tuhan dan orang lain, kamu menyadari bahwa kamu layak mendapatkan rumah yang baru. Kamu sadar bahwa kamu tidak lagi merasa betah di sana. Dengan Bejana Cinta yang penuh, “homing” instinct-mu tidak lagi membawamu ke rumah masa lalumu. Sebaliknya, dia membawamu ke rumah masa depanmu. Kamu mulai membangun sebuah “vision” instinct.

Saya akan mendiskusikan lebih banyak lagi dalam bagian selanjutnya.


Saya tetap sahabatmu,



Bo Sanchez
-translated by hiLda 2009-



NB:
  1. Judul original artikel karya Bo Sanchez: "Discover What You Really Need". Untuk membacanya, silakan cari di kotak Google Custom Search di sebelah kanan.
  2. Download PDF-nya di sini. Bila kamu merasa diberkati, bagikanlah tulisan ini ke teman-temanmu. GBU alwayz... ^^



Bookmark and Share

Baca selengkapnya...

28 Agustus 2009

Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Buruk


Kenal Bo Sanchez?

Foto di sebelah kiri ini adalah foto Bo Sanchez. Dia adalah seorang pengajar dari Filipina yang sangat diberkati luar biasa. Dia sudah berkeluarga dan memiliki 2 orang putra. Dia mendirikan banyak sekali organisasi non profit yang bersifat sosial, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Dia aktif mengajar di berbagai negara, dan salah satu jadwal mengajar tetapnya adalah sebuah komunitasnya yang diberi nama "The Feast" di mana ribuan orang datang menanti pengajarannya setiap minggunya. Dia aktif menulis blog yang telah menjadi berkat bagi banyak orang.

Luar biasa sekali bukan? Bo Sanchez adalah salah satu sosok yang sangat saya kagumi. Dia begitu rendah hati dan tidak malu-malu mengungkapkan semua masa lalunya yang kelam. Kisahnya yang paling mengagumkan adalah bagaimana dia telah menjadi seorang pembicara sejak berumur 13 tahun, namun tetap terikat pornografi, dan betapa sulitnya usahanya untuk melepaskan diri dari ikatan dosa itu. Dan yang lebih luar biasa lagi, hingga saat ini, dia masih setia menjadi seorang hamba Tuhan. Bahkan dia telah menjadi berkat bagi jutaan orang.

Suatu hari, aku tidak sengaja mampir ke blog-nya. Dan aku menemukan sebuah artikel bersambung yang sangat menarik yang berjudul: "How To Get Rid Of Bad Habbits (Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Buruk)". Dan begitu merasa diberkatinya aku hingga dengan begitu niatnya menerjemahkan ke 8 artikel itu ke dalam bahasa Indonesia. (Hahaha...)

Mulai besok hingga beberapa hari ke depan, aku akan membagikan artikel-artikel tersebut di sini. Dan aku harap artikel ini juga bisa memberkati teman-teman semua. So, tunggu launching nya besok ya...

GBU alwayz... ^^

NB: Mau baca artikel Bo Sanchez yang original? Search aja di kotak Google Custom Search di bar sebelah kanan... ^^

Baca selengkapnya...

27 Agustus 2009

Berserah Atau Berdagang?

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,

bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,

bahwa mobilku hanya titipan Nya,

bahwa rumahku hanya titipan Nya,

bahwa hartaku hanya titipan Nya,

bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?

Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?

Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?

Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali
oleh-Nya ?

Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah

kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,

kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,

aku ingin lebih banyak harta,

ingin lebih banyak mobil,

lebih banyak rumah,

lebih banyak popularitas,

dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan,

Seolah semua "derita" adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika :

aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan

nikmat dunia kerap menghampiriku.

Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan Kekasih.

Kuminta Dia membalas "perlakuan baikku", dan menolak keputusanNya
yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah...

"Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja"

(WS Rendra).


Puisi ini cukup menusuk buat ku. Karena keegoisan seorang manusia memang selalu membuat kita buta. Kita bisa dengan mudah berkata, "Aku berserah..." Tapi kita tidak tahu apa yang kita serahkan. Kita pun kadang seolah bertransaksi dengan Tuhan, melakukan tawar-menawar. Apakah BERSERAH itu sama dengan BERDAGANG? Aku rasa tidak...
Mari kita lihat ke dalam hati kita, apakah kita BERSERAH atau BERDAGANG dengan Tuhan?
Dan sanggupkah kita menjadi seperti Bunda Maria yang dengan rendah hati berkata, "Aku ini hamba Tuhan, terjadilah kepadaku menurut perkataan-Mu..."?




Bookmark and Share
Baca selengkapnya...

26 Agustus 2009

Launching My New Blog.... ^^

Hi friendz.... ^^

This is my new blog....
Sebelumnya gw biasa nge-blog di http://punyahilda.blog.friendster.com... Tapi karena uda mulai ribet sama friendster, jadi gw bikin blog yang ini... (Apalagi namanya yang gw banget: IJOFREAK!! Go IJO!! Hohoho...)

Smoga temen-temen smua mau tetep ngikutin blog ini... Selama beberapa hari ke depan gw bakal pindahin beberapa artikel dari blog gw yang lama ke sini... Dan harapan gw tetep cuma 1, semoga blog ini bisa jadi berkat buat temen-temen semua...

GBU alwayz... ^^

-hiL- Baca selengkapnya...