26 Juli 2011

Philippines Trip Part 1: I Met My Idol At Last!!

Ini adalah orang-orang yang aku masukkan dalam daftar "People Who Inspired You" di halaman Facebook-ku (selain kedua orang tuaku juga tentunya):
Dari 4 orang di atas, Yesus, Bunda Maria, dan Bunda Teresa sudah pulang ke surga. Tersisa 1 orang idolaku yang masih bisa aku temui di muka bumi ini: Bo Sanchez.

Di dalam blog IJOFREAK ini, aku pernah menerjemahkan satu seri blog Bo Sanchez yang berjudul "Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Buruk". Siapakah dia sebenarnya? Dia adalah seorang pewarta yang inspiratif, pelayan Tuhan yang rendah hati, pengusaha yang berhasil, juga ayah yang luar biasa dan suami yang romantis!! Setiap tulisan yang dia buat selalu membawa inspirasi baru bagiku pribadi. Dan setiap pengajarannya tentang Firman selalu membuka mataku untuk mengerti isi Firman tersebut dari sudut pandang yang lebih praktis. Bukan hanya aku saja yang telah merasa terberkati dengan setiap karyanya. Ribuan warga Filipin yang hadir dalam Persekutuan mingguannya, The Feast, juga telah merasakannya.

Memang, dia pernah berkunjung ke Indonesia beberapa tahun yang lalu. Tapi saat itu aku belum begitu mengenal siapa dia. Dia belum menjadi idolaku. Aku hanya tahu bahwa dia adalah seorang penulis yang banyak menerbitkan buku bestseller. That's all. But, the more I know about him, the more I admired him. Setiap Firman yang dia ceritakan seolah berasal dari rhema di dalam hatinya, sehingga Firman itu begitu hidup dan menyentuh hati orang-orang, bahkan orang yang tidak suka membaca Alkitab sekalipun. Karena dia menjelaskan inti dari setiap Firman itu dengan bahasa yang mudah dan sederhana dan praktis (dapat dipraktekkan).

Bagiku, dia adalah salah seorang role model-ku. Role model adalah seseorang yang menjadi contoh untuk kita. Sebagian aspek dalam kehidupannya ingin kita tiru. Kita ingin menjadi seperti mereka. Karena itu kita belajar dari mereka. Dalam bahasa yang lebih umum, kita mengidolakan mereka.

Kalau ditanya, siapa idolamu? Beberapa mungkin akan menjawab, Justin Bieber, seorang anak yang berawal dari Youtube dan sekarang melakukan tur keliling dunia. Atau mungkin ada juga yang mengidolakan Oprah Winfrey atau Presiden Barrack Obama yang telah membuat banyak perubahan di Amerika. Sebenarnya, di sekitar kita ada banyak orang hebat yang bisa kita jadikan idola. Dan bukan hanya sekedar idola, tetapi juga sebagai inspirasi. Kita bisa belajar dari cara mereka melakukan sesuatu yang baik bagi orang lain dan melakukan perubahan, atau bagaimana mereka bisa mencetak suatu prestasi yang luar biasa!

Kita membutuhkan seorang idola untuk menjadi sumber pembelajaran kita. Karena kita tidak punya cukup banyak waktu dalam kehidupan kita untuk melakukan cukup banyak kesalahan. Kita bisa belajar dari kesalahan-kesalahan yang pernah dibuat oleh idola kita dan melakukan solusi yang pernah mereka lakukan. We need an idol! We need someone to inspire us to become a better person.

Masalahnya, ada banyak orang yang tidak memiliki idola. Atau lebih ironisnya lagi, mereka mengidolakan orang yang salah. Banyak orang yang tergila-gila dengan Justin Bieber, tapi that's it. Mereka hanya mengaguminya. Tapi tidak belajar bagaimana untuk berubah dari seorang artis Youtube menjadi seorang artis internasional. Padahal bila kita mau belajar dari pengalaman, keberhasilan dan kegagalan orang lain, kita akan menghemat banyak waktu untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dengan yang pernah mereka lakukan dulu.


Bo Sanchez & Hilda
Kembali ke Bo Sanchez. Ketika bertemu dengannya, yang ingin aku katakan hanyalah, "Terima kasih karena telah menjadi inspirasi bagiku!" And I did it!! Dan ketika aku mendapat kesempatan untuk menjabat tangannya, rasanya aku begitu kagum dan tidak bisa berhenti tersenyum. Here is why: he is sooooo humble!! Walaupun dia tidak pernah mengenalku dia tersenyum kepadaku dan menyapaku seolah-olah kami adalah teman lama. Dia bukan seorang artis. Dia bukan seorang selebritis. Sesukses dan sebanyak apapun uang di dalam rekeningnya, dia tetap seorang  pelayan Tuhan yang rendah hati!! OMG!! I want to be like him!

Teman, temukanlah idolamu. Jadikanlah mereka draft untuk menjadi gambaran seperti apa kamu nantinya di masa yang akan datang. Belajarlah dari mereka tapi tetap jadi dirimu apa adanya. Dan satu hal yang paling penting, berhati-hatilah dalam mencari seorang idola. Jangan sampai kita mengidolakan orang yang salah yang malah membawa kita kepada kehancuran. Dan ingatlah ini, siapapun yang kamu pilih menjadi idolamu, tetap jadikan Yesus sebagai idolamu yang nomor 1. Manusia bisa membuat kita kecewa dan melakukan kesalahan, tapi hanya Dia-lah idola sejati yang tidak bercacat cela. HE is the only one that PERFECT!!


GBU alwayz... ^_^


© hiLda 2011
Baca selengkapnya...

13 Juli 2011

No Need For A Second Chance

Sudah nonton film "Insidious"? Kalau sudah, pertanyaan yang mengikuti setelah itu pasti: "Bisa tidur ga abis nonton film itu?" Hahaha. Karena film ini super thrilling dan horor abis!! Setelah keluar dari teater pun, rasanya bulu kuduk masih merinding dan jantung masih deg-degan. Fiuh!! Luar biasa. Ini salah satu film horor terbaik yang pernah aku tonton (bersaing ketat dengan "Shutter" dan "Jalangkung 2").

Film ini mengisahkan tentang seorang anak kecil yang memiliki kemampuan Astral. Artinya, rohnya bisa keluar dari tubuhnya dan berjalan-jalan ke "dunia lain" sementara tubuhnya tertidur lelap di "dunia ini". Ketika tubuhnya ditinggalkan oleh rohnya, ternyata banyak makhluk jahat dan roh gentayangan yang mengincar tubuhnya karena mereka berebutan ingin bisa merasuki tubuhnya. Kenapa mereka begitu inginnya memiliki tubuh kosong ini? Karena mereka ingin memiliki kesempatan kedua untuk hidup di dunia ini. Wow!!

Sebegitu berharganya kah kesempatan kedua? Well, aku rasa jelas YA! Apalagi bila kita sadar bahwa kita telah melakukan kesalahan namun berada dalam kondisi di mana kita tidak memiliki kesempatan untuk memperbaikinya sama sekali. Satu kesempatan lagiiii saja akan menjadi amat sangat berharga. Dari cerita dalam film ini, aku mulai berpikir: "Bagaimana dengan aku ketika nanti aku sudah tidak ada di dunia ini lagi? Akan ke manakah aku pergi? Layakkah aku menghadap St. Petrus di Gerbang Surga? Bagaimana kalau nasibku ternyata menjadi seperti roh-roh gentayangan di film ini? Bingung harus ke mana, tidak tahu arah, tersesat, ingin kembali lagi ke dunia tidak bisa, ingin pulang ke Surga pun tidak tahu jalannya ke mana. Bagaimana bila nanti aku masih memiliki hutang atau menyisakan luka di hati saudaraku? Aku akan pergi dengan penyesalan yang amat dalam! Tapi aku tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk memperbaikinya.." Wah, rasanya mengerikan sekali membayangkan hal-hal ini bukan?!

Namun akhirnya aku menemukan jawabanku: "I will live my life with the best that I can be!!" Aku akan menjadi aku yang TERBAIK selama aku masih diberi kesempatan untuk menginjakkan kakiku di atas dunia ini. Aku akan menggapai semua mimpi-mimpiku selagi aku punya kesempatan sehingga aku tidak perlu menyesali suatu apapun ketika Tuhan memanggil aku nanti. Hey! I won't need any second chance!! Aku percaya saat nanti Tuhan memanggilku, Dia akan datang menjemputku dengan barisan malaikat-Nya untuk mengantarku ke Surga! Kenapa? Karena aku adalah anak-Nya yang sangat Dia sayangi. Thanks, God!!



Aku tidak perlu khawatir akan hal apapun. Yesus berkata,
"Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu." (Yoh 14:2)
Bila kita adalah sahabat-Nya, tentu Dia akan mengenal kita dan menyediakan tempat bagi kita di Surga. Bagaimana cara agar kita bisa menjadi sahabat-Nya? Dengan menjadikan Yesus sebagai juruselamat dan teladan hidup kita. As simple as that!

Tetapi sayangnya masih banyak orang di dunia ini yang hidup seolah-olah mereka tidak akan pernah mati. Mereka terjebak dalam kebahagiaan semu yang ditawarkan dunia: free sex, narkoba, pecandu alkohol, materialistis, korupsi, dan masih banyak lagi. Mungkin mereka pikir setelah mereka hidup di dunia ini tidak ada pertanggungjawaban atas apa yang telah mereka lakukan selama mereka hidup. Padahal dengan cara hidup seperti itu, mereka telah menandatangani kontrak untuk menjadi roh gentayangan yang mendambakan kesempatan kedua untuk hidup lagi di dunia ini ketika mereka mati nanti. Menyedihkan!!

Teman, seorang bijak berkata: "Live as if you are dying!" Hiduplah seolah-olah kamu sedang sekarat! Karena orang yang sekarat adalah orang yang paling tahu betapa berharganya hidup yang dia miliki, betapa berharganya setiap langkah yang masih boleh dia tapaki, betapa berharganya setiap hembusan nafas yang masih boleh dia hirup. Hiduplah sebagaimana Yesus hidup. Setiap langkah-Nya menjadi berkat, setiap ucapan-Nya menjadi firman yang hidup, setiap perbuatan tangan-Nya memulihkan orang lain. Dan ketika Dia wafat, seluruh Surga dan bumi bersorak-sorai menyambut kemenangan-Nya, karena Dia taat kepada Bapa sampai akhir hayat-Nya. Jadilah seperti Dia. Tentu tidak akan se-sempurna Dia. Tapi paling tidak, ketika saatnya tiba nanti, Tuhan kita yang selalu melihat kedalaman hati kita akan tahu bahwa kita layak untuk masuk ke dalam Rumah-Nya yang kudus. Sehingga kita tidak perlu lagi mendambakan kesempatan kedua untuk bisa hidup lagi dan menebus dosa-dosa kita.

God love you all.. ^_^


© hiLda 2011
Baca selengkapnya...