02 Juni 2010

Topeng Kaca

Aku selalu ingin hidupku terlihat sempurna. Aku selalu tertawa bersama teman-temanku, aku tidak pernah kesepian, aku populer, banyak orang yang mengagumiku. Ya, hidupku memang terlihat sempurna, tapi sebenarnya tidak sesempurna apa yang ada di balik topeng kaca itu...
-Anonymous-

Hidup yang sempurna memang dambaan setiap orang. Setiap orang pasti punya impiannya masing-masing tentang hidup yang sempurna. Dan semua orang pun pasti ingin menjadi yang paling sempurna seperti apa yang ada dalam impiannya itu. Tapi sayangnya, kadang kesempurnaan yang ada dalam bayangan kita itu adalah kesempurnaan yang semu.

Aku kenal seseorang yang selalu ingin tampil cantik. Walaupun uang di rekeningnya pas-pasan, dia rela mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli produk perawatan kecantikan merk terkenal yang mahal. Aku bingung, apa yang sebenarnya dia cari? Menurutku dia sudah cukup cantik. Dan bila memang dia tidak memiliki cukup uang, mengapa dia harus memaksakan diri mengeluarkan banyak uang hanya untuk sebuah produk kecantikan? Bukankah masih banyak hal lain yang lebih penting?

Lalu akhirnya aku tahu jawabannya. Semua produk kecantikan yang mahal itu bukanlah untuk merawat kecantikan wajahnya, melainkan untuk merawat topeng kacanya. Topeng kaca yang selalu dia pakai setiap saat. Topeng itu menggambarkan wajah seorang yang tersenyum dan sempurna, tapi di balik itu semua terdapat wajah yang terluka dan lari dari kenyataan.

Pernahkah kamu merasa kamu tersenyum padahal kamu ingin menangis? Mungkin saat itu kamu tersenyum untuk menjaga gengsimu, atau mungkin untuk menjaga perasaan orang lain, atau mungkin malah karena diperintahkan oleh orang lain.

Seringkali dunia memaksa kita menjadi orang lain, seseorang yang tidak kita kenal. Dunia pergaulan dari jaman remaja pun sudah menggambarkan hal seperti ini (di sekolah mana pun pasti ada yang namanya geng populer dan geng non populer). Kehidupan sehari-hari kita pun menggambarkan hal-hal yang seperti ini (majalah dengan model-model langsing, TV dan infotainment tentang gaya hidup para artis, dll.). Dan semuanya ini tanpa kita sadari, menjadi prototype kita. Orang-orang seperti inilah yang menjadi model dan acuan dalam hidup kita. Orang-orang rusak semacam inilah yang menjadi impian kita. Kenapa? Karena dunia berkata: Yang kaya gini nih yang bener!! Ini namanya gaul, ini namanya keren, ini namanya UP TO DATE, yang lain BASI!!!!

Hei!! Buka matamu! Kalau perutmu tidak serata model di majalah, bukan artinya kamu ngga cantik! Kalau mobilmu bukan Mercy atau BMW, bukan berarti kamu kalah kelas. Kalau kamu ngga punya pacar yang ganteng kaya David Beckham, bukan berarti kamu ngga menarik. Kamu ngga butuh perut yang rata, kulit yang mulus, dan pinggul yang seksi untuk jadi cantik. Karena tahukah kamu, semuanya itu hanya topeng kaca yang dipakai oleh para model di majalah itu! Apa yang terekam di kamera, bukanlah siapa diri mereka yang sesungguhnya. Dan karena semuanya itu hanyalah topeng kaca, lalu mengapa kamu masih mau menjadi seperti mereka???

Buang topeng kacamu sekarang juga!! Kamu cantik karena dirimu yang sesungguhnya. Kamu ganteng karena dirimu apa adanya. Walaupun perut lebar atau badan bantet, bukan berarti kamu adalah produk gagal, karena Tuhan tidak pernah menciptakan manusia yang tidak sempurna.

Ketika kamu ingin menangis, maka menangislah. Ketika kamu ingin tertawa, maka tertawalah. Ketika kamu ingin marah, maka marahlah. Jangan biarkan dunia atau orang lain mendiktemu tentang siapa dirimu sesungguhnya. Kamu tidak akan menjadi lebih baik dengan menjadi orang lain. Karena setiap manusia itu adalah karya yang sempurna. Tuhan tidak pernah gagal, dan Dia pun tidak pernah salah.

Cintai dirimu apa adanya.
Pecahkan topeng kacamu dan buang ke tong sampah untuk selamanya.

GBU alwayz ^_^

© hiLda 2010


Bookmark and Share

2 komentar:

  1. mencintai diri apa adanya memang baik, namun jika tidak dibarengi dengan kedewasaan yg matang, tentu hanya akan menjatuhkan dirinya. :)

    BalasHapus
  2. Yup!!! Setuju bgt...
    Memang kita harus selalu berusaha menjadi diri sendiri, tapi jangan lupa kalau kita tidak hidup sendirian di dunia ini... Thx buat comment nya... GBU... ^^

    BalasHapus

What do you think about this post?