28 Juni 2012

Irresponsible

Kejadian ini terjadi hari ini, beberapa jam yang lalu. Pagi ini aku melintas di salah satu jalan besar di Jakarta. Ketika sedang santai menyetir sambil mendengarkan CD, tiba-tiba kaca spion kiriku disenggol oleh pengendara motor dari belakang. Aku kaget dan sempat mengerem sebentar sambil membunyikan klakson pada orang itu. But, the epic part is, dia membuka kaca helmnya lalu berteriak, "G*bl*k!!". Hah?!?! Gak salah tuh?!?!

Okay, this is insane, karena jelas-jelas motor itu yang menabrakku dari belakang. Aku sedang berjalan lurus dengan santai di jalur paling kanan. Jelas-jelas dia yang salah, tapi bukannya minta maaf, dia malah memaki aku? Sopan sekali itu orang ya...

Semakin hari, orang-orang rasanya memang semakin kehilangan akal sehatnya, terutama di jalan raya. Entah karena faktor kemacetan Jakarta yang sudah tidak tertahankan, atau karena faktor stres yang semakin meningkat di ibukota ini. Sepertinya tidak ada ruang untuk sekedar beristirahat dan menghirup udara segar di Jakarta ini. Ke mana pun aku pergi, bila tidak menyalakan AC lalu membuka kaca jendela mobil, yang bisa aku hirup hanyalah debu dan asap kendaraan bermotor. Anyway, memang tingkat polusi Jakarta sudah jauh melampaui batas kesehatan dari WHO sih.

Tetapi, semenyebalkan apapun kondisi jalan raya sekarang, itu bukanlah alasan untuk bertindak tidak bertanggung jawab seperti ini. Rasanya, orang jaman sekarang lebih suka untuk mangkir dari kesalahan mereka dan melimpahkan masalah itu pada orang lain. Si pengendara motor itu selayaknya minta maaf atas kesalahannya. Aku pun tidak akan mempermasalahkan apapun. Tapi bukannya minta maaf, dia malah sok-sok bertindak sebagai korban dan menjadikan aku seorang tertuduh yang menyenggol motornya dengan memakiku. Ermmm... That is insane...

So guys, my point is, don't be like that. When you do something wrong, admit it. If you need to apologize, do it. Don't be an irresponsible person, because the world is really lack of a truly responsible leader person. May you be one of them.


GBU alwayz... ^_^

2 komentar:

  1. Rudi Tjiptadi29 Juni, 2012 01:09

    yah budaya.....kta teman saya perempuan jg kini ada di Swedia menetap dgn anak anak nya, jika minta maaf....berarti akui salah..n hrs siap beri gnt rugi. saya jg pernah alami smacam itu, sebagai pelengkap penderita bukan sbg subjek...namun saya cowo n langsung buka kaca..bentak si pelaku...n dy kabur. d Katolik ada pengakuan dosa, itu jg suatu ajaran maw akui kesalahan orng jg pd orng. ajaran lain kan blom tntu ada.

    BalasHapus
  2. Rudi Tjiptadi29 Juli, 2012 03:26

    Uda dngar crita dri Pastor ttg yg brikut? Kan bgs deh. Ketua PS(Putri Sakristi) grja sy jg anggap crita nya bgs.
    Ada pengantar koran yg rutin tiap pg antar koran k rmh seseorng, n ditrima anak gadis nya.
    Suatu pg pengantar koran ini haus n minta minum air pth pada si gadis pelanggan koran. Gadis ini iba, n diberi nya susu segar segelas.(beri bantuan pd orng kcl, berarti jg berbuat untuk Yesus)
    bbrp thn kmudian....
    Gadis td kini jg jd gadis remaja.(pssst: imut ga niy)...
    namun gadis ini terdeteksi penyakit kanker n hrs segera dioperasi....n tidak ada biaya..
    Gadis ini menolak dioperasi, cz tdk tahu ntar bayar nya gmn....namun team dktr di rmh skit itu paksa gadis itu dioperasi.
    Gadis ini dibius n dioperasi... sesudah usai operasi, gadis tersadar, n tny brp niy tagihan biaya yg akan muncul. Dkter di rmh skit bilang : nihil !
    Dktr jwb:" biaya operasi uda kamu bayar dulu, ketika aku haus n kau bri aku segelas susu.."
    Inti ajaran: tiada yg mustahil bg Allah, n Tuhan pasti akan balas kebajikan seseorng.

    BalasHapus

What do you think about this post?