03 September 2009

Bentuk Dunia Luarmu Sebelum Dia Membentukmu

Bagaimana untuk mengatakan TIDAK pada orang beracun dalam hidupmu
Bagian 4 dari 8 seri Bagaimana Menghilangkan Kebiasaan Buruk Sekarang!
by Bo Sanchez 

    Sebagai seorang remaja, saya adalah anggota dari sebuah kelompok kecil mudika Katolik.
    Dalam kelompok itu, saya dipanggil “St. Fransiskus” karena saya menyukai Lady Poverty, mengenakan kaos paling butut, sandal coklat paling mengerikan, dan berdoa dalam kapel sepanjang hari. (Sebenarnya, saya lebih banyak tidur, tapi itu rahasia antara kamu dan saya saja.)
    Salah satu teman saya dipanggil “Brother Leo” karena dia menirukan saya, seperti Brother Leo meniru tuannya, St. Fransiskus.
    Jika saya berdoa dengan cara tertentu—dengan mata tertutup, tangan dikatupkan, kepala tertunduk dan miring ke kiri—dia akan berdoa dengan cara yang sama.
    Jika saya mengenakan kaos butut karena cinta saya pada kemiskinan, dia akan mengenakan benda yang sama.
    Karena saya berpenampilan menarik, dia akan mencoba berpenampilan menarik. (Haha.)
    Suatu hari, keluarganya pindah ke Amerika, dan kami kehilangan kontak.
    Enam tahun kemudian, dia kembali untuk berkunjung. Kelompok mudika yang dulu sangat bersemangat untuk mengadakan reuni kecil. Maka kami bertemu lagi dengan “Brother Leo”.
    Saat saya melihatnya di reuni, saya tidak dapat mempercayai mata saya. Juga semua orang di ruangan itu. Brother Leo mengenakan kaos ungu terang dengan kalung emas di lehernya. Dan dalam bahasa gaul, dia menyapa kami, “Hey Dude!”
    Itu belum terlalu parah.
    Saat kami mengambil kembali rahang kami dari lantai, dia berkata, “Ayo jalan dan pestaaaaa. Kita cari cewek! Gile, gua suka cewek!”
    Perubahan itu tidak dapat dipercaya.
    Di mana pria pendoa, pendiam, rendah hati, murni yang kami kenal?
    Inilah yang saya pelajari dari hidup: Kita perlu berhati-hati membentuk dunia luar kita sebelum dia membentuk kita.

Apa Dua Kekuatan Terbesar Yang Membentuk Hidupmu?
    Charlie “Tremendous” Jones yang berkata bahwa Kamu akan menjadi total penjumlahan buku-buku yang kamu baca dan orang-orang di sekelilingmu dalam lima tahun.
    Saya percaya bahwa dua kekuatan terbesar yang membentuk hidup kita adalah relasi kita dan media kita. Saya ulangi: Jika kamu tahu bahwa dunia luarmu membentukmu, buat keputusan sekarang untuk membentuk dunia luarmu. Karena kamu bisa!
    Inilah sebuah cerita tentang seseorang yang tidak menggunakan kekuatan ini...


Cerita Seorang Raja Bijaksana Yang Sebenarnya Tidak Begitu Bijaksana
    Guiness Book of World Records mencatat bahwa tidak ada yang mengalahkan Raja Salomo bila berurusan dengan istri-istri. Pria ini memiliki 700 istri dan 300 selir.
    Percayalah, saya tidak akan mau menjadi dia pada Hari Valentine. Kacaunya! Saat berjalan mengelilingi istananya dia akan berkata pada yang satu, “Saya mencintaimu Lea,”; Dan kepada yang lain, “Saya mencintaimu Rachael,”; Dan kepada yang lain lagi, “Saya mencintaimu.... uh, Melissa atau Melanie?”
    Inilah yang dikatakan Alkitab: Adapun Raja Salomo mencintai banyak perempuan asing, padahal tentang bangsa-bangsa itu Tuhan telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan mereka pun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. (Berapa banyak dari kalian yang tahu bahwa hanya karena kamu jatuh cinta secara romantis kepada seseorang TIDAK berarti bahwa kamu harus bersama dengan orang itu?) Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya” (1 Raj 11:1-6).
    Manusia paling bijaksana di dunia tidak memilih relasinya dengan baik.
    Jika kamu tidak mau membuat kesalahan yang sama dengannya, biar saya bagikan kepadamu 3 langkah luar biasa untuk menciptakan dunia luarmu.


3 Langkah Luar Biasa Untuk Menciptakan Kembali Dunia Luarmu
    Saya jamin. Jika kamu melakukan 3 langkah ini, kamu tidak hanya akan bebas dari kebiasaan yang memperbudakmu, tetapi juga kamu akan benar-benar menumbuhkan dirimu dan memenuhi mimipi-mimpi terbesarmu.
    Langkah #1: Katakan Tidak kepada Orang Beracun
    Langkah #2: Katakan Ya kepada Orang Luar Biasa
    Langkah #3: Kendalikan Mediamu
Biar saya jelaskan langkah-langkah ini satu per satu...


Langkah #1: Katakan Tidak kepada Orang Beracun
Ada banyak tipe Orang Beracun, tapi biar saya fokuskan pada 6 tipe yang sebaiknya kamu hindari:
Orang Beracun #1: Mereka yang menambah ketergantunganmu
Orang Beracun #2: Mereka yang terus-menerus menyakitimu
Orang Beracun #3: Mereka yang mengendalikanmu lewat kekerasan
Orang Beracun #4: Mereka yang mengendalikanmu lewat manipulasi
Orang Beracun #5: Mereka yang melimpahkan tanggung jawab mereka kepadamu
Orang Beracun #6: Mereka yang mengeluh tentang hidup dan melemahkanmu
    Apa kamu punya Orang Beracun dalam hidupmu? Tuhan berkata, Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mzm 1:1).
    Mari ikuti kata-kata bijaksana tersebut!
    Mari cari tahu apakah kamu memiliki Orang Beracun dalam hidupmu...


Orang Beracun #1: Mereka Yang Menambah Ketergantunganmu
    Kamu pasti tahu cerita ini dengan sangat baik karena terjadi terlalu sering.
    Teman saya “Jim” adalah seorang pecandu narkoba. Dia masuk panti rehabilitasi selama satu tahun. Selama setahun penuh, Jim tidak menyentuh narkoba. Dia pulang sebagai manusia baru.
    Beberapa hari setelahnya, seorang teman lama yang biasa memakai narkoba bersama Jim mengunjunginya di rumah dan menawarkan shabu kepadanya. Jim berkata tidak, “Saya tidak memakai itu lagi.” Tapi seiring bergulirnya hari, dia terus bertemu dengan teman lamanya. Hanya setelah tiga bulan, Jim menghirup shabu lagi—dan ketergantungannya bahkan menjadi lebih parah daripada sebelumnya.
    Pertanyaan: Apa yang menyebabkan kejatuhannya?
    Jawab: Dia membentuk dunia dalamnya, tapi dia tidak membentuk dunia luarnya.
    Dia perlu sekumpulan teman-teman yang baru. Dia perlu rencana perjalanan baru. Dia juga perlu hobi baru, musik baru, dan aktivitas-aktivitas baru...
    Cukup terlihat jelas. Jika kamu seorang alkoholik, berhentilah bergaul dengan teman-teman peminum. Bergaullah dengan teman-teman baru yang tidak minum. Jika kamu seorang penjudi, putuskan persahabatan dengan penjudi lainnya. Bergaullah dengan orang-orang yang tidak berjudi. Dan seterusnya.
    Banyak orang tidak menggunakan kekuatan mereka untuk memilih teman-teman mereka. Mereka hanya menerima orang-orang yang memanggil, mengunjungi, dan muncul di depan pintu mereka.
    Kesalahan besar. Jangan lakukan itu. Yesus berkata Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka (Mat 5:29).
    Keluarlah dan pilihlah orang-orang yang kamu cita-citakan. (Lebih banyak tentang ini nanti.)


Orang Beracun #2: Mereka Yang Terus-Menerus Menyakitimu
    Apa kamu menghindari bahaya?
    Jika kamu melihat seekor Doberman gila, dengan mulut berbusa, taring yang tajam, berlari kencang ke arahmu, akankah kamu lari secepat Flash? Atau akankah kamu berdiri di sana sambil tersenyum, mengulurkan tanganmu dan berkata, “Sini kitty, kitty...”
    Saya bertaruh kamu akan lari lebih cepat dari apapun yang pernah kamu lakukan selama hidupmu.
    Kecuali kamu mau mati.
    Buku Bijak berkata:
Kalau orang bijak melihat malapetaka, bersembunyilah ia, tetapi orang yang tak berpengalaman berjalan terus, lalu kena celaka. (Ams 22:3)
    Inilah fakta yang menyedihkan. Setelah bertahun-tahun saya memberikan konseling kepada sekumpulan orang, saya menyadari banyak orang yang ingin mati bila berhubungan dengan memilih pacar, suami, istri, partner bisnis, pemimpin spiritual, organisasi, dan teman.
    Karena mereka memilih pelaku kekerasan.
    Mereka dilukai secara fisik. Dilukai secara verbal. Dilukai secara emosional. Dilukai secara spiritual.
    Dan setelah sebuah relasi yang bersifat kekerasan hancur, mereka melompat ke relasi yang bersifat kekerasan yang lain. Gila, saya bilang. Tapi setelah 27 tahun pelayanan, ini lebih umum daripada yang kamu pikirkan.
    Saya hanya punya satu penjelasan untuk fenomena gila ini: Para korban suka menjadi korban. Kenapa? Mungkin karena mereka mau membayar dosa-dosa mereka. Atau mungkin mereka merasa mereka layak mendapat hukuman. Atau mungkin mereka merasa hebat terhadap pelaku kekerasan. Atau mungkin itulah cara mereka mendapat empati dari orang lain.
    Tapi ini gila.
    Biar saya teriakkan ini keras-keras: Hilangkan semua pelaku kekerasan dalam hidupmu!


Jangan Hanya Berdiri Di Sana—Lakukan Sesuatu!
    Jika pasangan hidupmu adalah seorang pelaku kekerasan, menjauhlah sejauh mungkin darinya. Saya tidak berkata bercerailah segera. Tapi jangan hidup dalam satu rumah dengan seorang pelaku kekerasan hingga orang itu mendapat pertolongan dan disembuhkan.
    Jika pacarmu adalah seorang pelaku kekerasan, apa yang kamu lakukan dengan terus bersama dengan orang itu? Kamu seharusnya meninggalkannya ketika terjadi kekerasan pertama.
    Jika organisasimu, kelompok terdekatmu, kelompok doamu, atau gerejamu merendahkan dirimu, memanipulasimu, mengeringkanmu, menyakitimu—mengapa kamu masih di sana? Carilah kelompok yang memberkati dan memeliharamu.
    Jika partner bisnismu mencuri darimu, menipumu, atau tidak menghormatimu—keluarlah, juallah, dan cari partner bisnis lain.
    Ingat: Ketika kamu bersama dengan seorang pelaku kekerasan, kamu menciptakan lebih banyak luka batin, dan luka batin akan menciptakan lebih banyak ketergantungan tersembunyi.
    Yesus berkata,
Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu (Mat 7:6). 
Kamu berharga. Kamulah mutiara. Jadi jangan buang dirimu kepada anjing dan babi.
    Bagaimanapun beberapa orang mungkin tidak terlihat jelas seperti pelaku kekerasan, tapi mereka melecehkanmu dengan cara yang tidak terlihat...

Orang Beracun #3: Mereka Yang Mengendalikanmu Lewat Kekerasan

    Ada orang-orang yang mengendalikanmu lewat serangan yang halus. Mereka mengintimidasimu. Mereka lebih besar. Mereka lebih mencolok. Mereka mengerikan. Mereka preman dalam pakaian yang indah.
    Pengendali ini bisa saja suamimu. Atau nenekmu. Atau temanmu. Atau bosmu.
    Biar saya certakan sebuah cerita yang saya baca akhir-akhir ini...
    Suatu hari, seorang pria muda berjalan di jalan yang gelap. Tiba-tiba, dari sebatang pohon Akasia, seorang pria tua dengan jubah hitam muncul. Matanya galak, wajahnya pucat, janggutnya tidak dicukur. Dia menyorongkan sebuah buku hitam kepada pria muda itu dan memerintahkan, “Kamu perlu membaca buku ini! Beli dengan harga P700.”
    Pria muda ini terkejut dan bergumam, “Saya tidak punya P700...” Tapi si pria tua berbicara dengan suara yang lebih keras, “Kamu perlu membaca buku ini! Berikan pada saya P700.” Maka dengan tangan gemetar, anak itu menyerah dan memberikan P700 kepadanya. Pria misterius itu menyerahkan buku hitam tersebut ke tangan anak itu dan berkata, “Apapun yang kamu lakukan, jangan pernah melihat halaman terakhir. Atau kamu akan menyesal.” Dia lalu berjalan melintasi lapangan di belakang mereka dan tiba-tiba menghilang.
    Pria muda ini pulang ke rumah, gemetar hingga ke ujung kaki. Pada malam harinya, dia mulai membaca buku itu. Melempar-lempar dan membalik-balik buku itu, anak ini hanya dapat memikirkan satu hal: Apa yang ada di halaman terkahir buku ini? Apa yang akan saya sesali dengan melihatnya?
    Akhirnya, dia tidak dapat menahan lagi. Dengan segenap keberaniannya, dia mengambil buku hitam itu. Dengan jari gemetar dia membuka halaman terakhir...
    Dan saat dia melihatnya, seketika, gelombang penyesalan memenuhinya!
    Halaman terakhir itu kosong.
    Kecuali sebuah catatan kecil berbunyi, “P49.50, Toko Buku Nasional.”
    Teman, jangan pernah terintimidasi untuk melakukan apa yang tidak ingin kamu lakukan.
    Karena seringkali, kamu akan kerampokan.


Orang Beracun #4: Mereka Yang Mengendalikanmu Lewat Manipulasi
    Ada Pengendali jenis lain yang tidak melakukannya dengan serangan tapi lewat manipulasi. Bahkan dalam cara yang lebih halus, mereka akan mengendalikanmu.
    Contoh saya adalah Delilah, kekasih Samson.
    Alkitab mengatakan Samson mencintai Delilah. Tapi tidak pernah dikatakan bahwa Delilah mencintai Samson. Sebaliknya, Delilah menggunakan Samson. Delilah memerlukan Samson. (Kapan kita akan sadar bahwa perlu berbeda dengan cinta?) Saat kamu membaca cerita itu, kamu sadar bahwa Delilah tidak pernah mencintai Samson sama sekali.
    Ingat, “Pengendali” adalah “Pemakai”, dan Delilah adalah Pengendali. (Apa kamu kenal seorang Pemakai dalam hidupmu?)
    Suatu hari, Delilah didekati pemimpin Filistin. Mereka hendak menangkap Samson tapi tidak bisa karena kekuatan magisnya. Maka mereka menawarkannya 1,100 Shekels dari masing-masing mereka jika dia dapat mengungkap rahasia kekuatan supernatural Samson.
    Maka dia pergi kepada Samson dan bertanya, “Bagaimana orang dapat menangkapmu?”
    Pada awalnya, dia berbohong. Samson berkata, “Jika kamu mengikatku dengan tali baru, aku akan sama lemahnya dengan manusia mana pun.” Dan ketika dia tidur, Delilah mengikatnya dengan tali baru dan memanggil para tentara pemimpin Filistin untuk menangkapnya. Tapi seperti memutuskan benang, Samson bebas dari tali-tali itu dan mengejar orang-orang itu.
    Bukankah itu bukti yang cukup atas pengkhianatan Delilah?
    Jika saya adalah Samson, saya akan berkata kepadanya dengan mudah, “Delilah, kamu seekor ular. Kamu tidak mencintaiku. Hubungan ini selesai. Pergi dari hidupku!”
    Tapi Samson tidak melakukannya. Dia mentoleransinya. Maka Delilah duduk di pangkuan Samson dan dengan tertunduk dan mimik terluka, dia berkata, “Kamu tidak mencintaiku, Samson...” (Jarinya mungkin bermain-main dengan rambut Samson.)
    “Tapi aku mencintaimu!” kata Samson membela diri.
    “Tidak, kamu tidak mencintaiku,” dengkurnya, “Kamu berbohong padaku. Kamu belum memberitahuku rahasia kekuatanmu.” (Pengendali suka membalik meja dan menunjukkan kesalahanmu, sementara menyembunyikan kesalahan-kesalahan mereka yang terlihat jelas.)
    Akhirnya, karena kegusaran, Samson berkata, “Ok, ok! Potong rambutku dan aku akan sama lemahnya dengan manusia mana pun.” Dan saat dia tidur, Delilah memotong rambutnya. Kita tahu akhir ceritanya. Samson ditangkap, matanya dicungkil, dan dia dipenjara hingga dia mati saat mendorong dua pilar.
    Karena Samson mencintai Delilah, dia begitu putus asa untuk percaya pada kebohongan bahwa Delilah juga mencintainya. Tapi dia tidak mencintainya.
    Siapakah Delilah-Delilah dalam hidupmu?
   Ini kebenarannya: Samson mungkin telah tertarik secara romantis kepada Delilah, tapi dia tidak benar-benar mencintai Delilah. Jika dia benar-benar mencintainya, dia akan memberitahunya dan mengusirnya. Itulah jenis cinta yang dibutuhkan Delilah.


Orang Beracun #5: Mereka Yang Melimpahkan Tanggung Jawab Mereka Kepadamu
    Suatu hari, seorang wanita sedang ngobrol dengan tetangganya.
    “Saya merasa sangat baik hari ini. Saya memulai pagi ini dengan sebuah tindakan murah hati yang tidak mementingkan diri sendiri. Saya memberi uang lima ribu peso kepada seorang pengemis.”
    “Wow. kamu memberi seorang pengemis lima ribu Peso?” tanya tetangganya, “Ya Tuhan, itu uang yang sangat banyak. Apa yang suamimu katakan?”
    “Oh, dia pikir itu hal yang pantas dilakukan,” katanya, “suami saya berkata, 'Terima kasih.'”
    Banyak orang seperti wanita itu. Mereka memiliki pengemis dalam kehidupan mereka, dan pengemis-pengemis ini adalah teman-teman dan keluarga.
    Dengan kata lain, mereka adalah inang bagi parasit.
    Ingat: Dalam biologi, parasit tidak akan ada tanpa sebuah inang. Jadi alasan adanya parasit adalah karena ada orang-orang yang suka menjadi inang.
    Apakah kamu seorang inang bagi parasit manusia? Seseorang yang bergantung kepadamu untuk uang? Atau untuk kebutuhan rumah tangga? Atau untuk pelayanannmu?
    Parasit manusia bukanlah seorang lumpuh yang berbaring di ranjang dengan selang makanan tertancap di kerongkongannya. Parasit ini sebaliknya adalah orang yang sehat yang ingin kamu bertanggung jawab atas hidupnya sendiri. Dia memandangmu sebagai penyelamat satu-satunya. Jika kamu tidak membantunya, dia akan mati.
    Jauh di dalam, kamu merasa digunakan. Kamu benar-benar ingin berkata “Tidak lagi!” tapi kamu tidak bisa karena kamu merasa bersalah. Dalam prosesnya, kamu telah kehilangan batasanmu. Saat itu terjadi, terdapat banyak sekali luka batin di dalam, dan kamu melarikan diri lewat ketergantungan tersembunyi.
    Kabar buruk: Kamu pikir kamu baik-baik saja, tapi sebenarnya sama sekali tidak.
   
Ada Perbedaan Antara Merasa Baik Dan Berbuat Baik
    Memberi kepada seorang parasit membuatmu merasa baik.
    Tapi itu tidak membuatnya baik. (Yep, ada sebuah perbedaan.)
    Itu meringankan rasa bersalahmu. Tapi kenyataannya, kamu menyebabkan lebih banyak kerusakan daripada kebaikan. Kamu sungguh seorang pencuri. Kamu mencuri harga diri mereka. Lebih dari itu, saat kamu mengambil konsekuensi buruk dari ke-tidak-bertanggung-jawab-an mereka lewat penyelamatan terus-menerus, kamu mengambil bahan bakar yang baru saja akan memaksa mereka untuk berubah.
    Beberapa orang membenarkan membantu seorang parasit dengan mengutip Galatia 6:2 saat St. Paulus berkata, “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu...” Tapi 3 ayat kemudian, St. Paulus juga berkata, “Tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri.” Itu artinya jika seorang parasit meminta bantuanmu, cara terbaik untuk menolongnya adalah dengan berkata 'Tidak'. Saya banyak memberi. Memberi itu baik jika dalam keadaan yang sangat darurat. Tapi saya berhenti memberi jika kebutuhan sehari-harinya menjadi hal darurat. Karena kebanyakan dari pemberian saya terfokus pada mengajarkan orang untuk memancing, bukan hanya memberi ikan. Saya memberi jika saya tahu orang itu akan belajar bagaimana berdiri di atas kakinya sendiri suatu hari nanti.
    Akhirnya, inilah Orang Beracun jenis terakhir yang perlu kamu hindari...


Orang Beracun #6: Mereka Yang Mengeluh Tentang Hidup Dan Melemahkanmu
    Ada orang-orang yang selalu negatif—dan mereka menghisap energimu hingga habis. Percayalah, setelah bicara pada mereka, kamu merasa seolah-olah langit lebih gelap, dunia lebih buruk, dan hidup lebih menyedihkan daripada sebelumnya. Pengeluh mengeluh tentang segalanya. Cuaca panas. Cuaca dingin. Bos. Uang. Pemerintah. Lagi dan lagi dan lagi. Tidak pernah berhenti. Pengeluh itu buruk, tapi pelemah lebih buruk lagi.
    Pelemah adalah pengeluh juga, tapi bukannya mengkritik dunia, mereka mengkhususkan diri dalam mengkritikmu. Saat kamu menyebutkan sebuah rencana, sebuah mimpi, atau sebuah ide original, kamu akan mendengar pelemah berkata, “Kamu? Melakukan itu?” Dia akan memutar matanya, menggelengkan kepalanya, dan menyeringai. Orang-orang congkak yang tahu segalanya percaya mereka mengenalmu dan masa depanmu lebih daripada Tuhan. Di hadapan seorang pelemah, kamu akan tetap kecil. Lihatlah “teman-teman” si pelemah, dan kamu akan menemukan orang-orang “kecil” lain yang membungkuk pada kehebatannya.
    Pengeluh akan mencuri sukacitamu. Pelemah akan mencuri mimpi-mimpimu. Jika kamu tidak berhati-hati, mereka akan menularkan virus mereka kepadamu dan kamu akan menjadi pengejek profesional seperti mereka.
    Pengeluh dan pelemah adalah pecundang. Jika teman-temanmu adalah pecundang, carilah teman-teman baru. Saya tidak berkata bahwa kamu harus membuang mereka. Tuhan ingin kamu mencintai mereka. Tapi kamu tidak perlu bergaul dengan mereka. Sebaliknya, bergaullah dengan orang-orang yang menghormatimu. Dan orang-orang yang memberimu inspirasi. Dan orang-orang yang mengerahkan tenaga mereka untuk membangun bukannya menghancurkan. Dan orang-orang kehidupan dan keindahan dan cinta.


Ngomong-Ngomong, Apakah Kamu Orang Beracun?
    Menghindari orang beracun itu sulit.
    Menghindar menjadi orang beracun bahkan lebih sulit lagi.
    Bagaimana jika kamu adalah seorang pelaku kekerasan, pengendali, atau pemanipulasi, atau parasit, atau pengeluh, atau pelemah?
    Tanya orang-orang terdekat untuk meminta pendapat jujur mereka.
    Jika mereka berkata “Ya”, kuasailah tingkah lakumu, cepat. Dan mulailah melakukan sesuatu!
    (Apa yang akan kamu lakukan adalah di luar lingkup artikel ini, tapi saya berharap dapat mendiskusikannya lain waktu.


Langkah #2: Katakan Ya pada Orang Luar Biasa
    Apa yang membentukmu sekarang?
    Sang Buku Kebaikan berkata: Besi menajamkan besi; orang menajamkan sesamanya (Ams 27:17). Jika kamu adalah orang luar biasa, maka orang-orang luar biasa inilah yang menajamkanmu...
    Orang Luar Biasa #1: Mereka Yang Memeliharamu Secara Emosional
    Orang Luar Biasa #2: Mereka Yang Memeliharamu Secara Spiritual
    Orang Luar Biasa #3: Mereka Yang Memeliharamu Secara Intelektual
    Orang Luar Biasa #4: Menghabiskan Waktu Dengan Tuhan, Siapa Lagi?


Orang Luar Biasa #1: Mereka Yang Memeliharamu Secara Emosional
    Benar-benar hanya ada dua tipe orang hebat di dunia ini.
    Orang hebat tipe pertama: Setelah berbicara dengannya, kamu terpesona akan kehebatan orang itu. Kamu dikecilkan oleh kehebatannya.
    Orang hebat tipe kedua: Setelah berbicara dengannya, kamu terpesona akan kehebatanmu. Kamu melangkah keluar sebagai seorang raksasa dirimu sendiri—sama besarnya atau bahkan lebih besar daripada orang hebat itu.
    Bergaullah dengan orang hebat tipe kedua.
    Bergaullah dengan orang-orang yang membuatmu merasa penting, dihormati, dan berharga.
    Salah seorang mentor saya memiliki cara yang luar biasa untuk membuat saya merasa penting.
    Dia benar-benar seorang Milyuner. Tapi dia memperlakukan saya seolah-olah saya lebih penting darinya. Inilah hal-hal kecil yang dia lakukan sehingga saat meninggalkannya membuat saya percaya bahwa saya spesial. Caranya mendengarkan saya. Caranya menghormati pendapat saya. Caranya tidak tertawa saat saya menanyakan pertanyaan bodoh. Bahkan kesopanan dan penghormatan biasa. Sebagai contoh, setelah pertemuan kami di kantornya, dia akan berjalan bersama saya sampai ke mobil saya. Dia tidak akan meninggalkan saya hingga dia tahu saya di dalam mobil saya dan siap pergi. Hal-hal kecil yang memberi tahu saya bahwa saya orang hebat.
    Carilah orang-orang seperti itu.


Orang Luar Biasa #2: Mereka Yang Memeliharamu Secara Spiritual
    Kamu adalah jiwa dengan keberadaan duniawi sementara.
    Jadi, kebutuhanmu yang paling penting adalah untuk dipelihara secara spiritual.
    Itulah sebabnya saya berkhotbah di FEAST setiap Minggu. Saya percaya bahwa banyak orang yang tidak ternutrisi secara spiritual dan mereka membutuhkan Firman Tuhan dalam kehidupan mereka.
    Tapi lebih daripada pengetahuan, seorang pemimpin rohani seharusnya menyuapimu dengan cinta Tuhan.
    Bagaimana? Dengan cintanya sendiri kepadamu.
    Dia tidak mengajarimu karena kesombongan. Dia mengajarimu karena cinta.
    Ke sanalah saya ingin bertumbuh—dan ya ampun betapa panjangnya jalan yang haru saya lalui. Saat seorang pemimpin rohani percaya dia lebih baik, lebih suci, dan lebih benar dari siapa pun dalam gereja, berhati-hatilah. Seorang pemimpin rohani yang baik mengetahui kesalahannya dan menyadarinya sebelum orang lain.
    Carilah sumber nutrisi spiritual tetapmu.


Orang Luar Biasa #3: Mereka Yang Memeliharamu Secara Intelektual
    Kamu punya mimpi?
    Siapakah orang-orang dalam dunia yang telah memenuhi mimpimu?
    Bergaullah dengan mereka—ambil otak mereka.
    Dengarkan percakapan mereka. Baca buku mereka. Ikuti seminar mereka.
    Ada dua tipe guru. Tipe guru pertama memiliki banyak buku pengetahuan dan tidak yang lain. Tipe guru kedua memiliki pengalaman pengetahuan, dengan lumpur di sepatunya, lepuh di tangannya, dan bekas luka di hatinya. Dialah orang yang mengajar dari pengalaman perangnya. Carilah guru tipe kedua. Sebagai contoh, jika saya ingin mengembangkan organisasi saya, Light Of Jesus, ke level selanjutnya, saya harus mencari guru tipe kedua: Mereka yang benar-benar telah membangun organisasi besar.
    Maka suatu hari, saya mengunjungi Bro. Mike Velarde dari El Shaddai untuk belajar darinya. Bro. Mike dan saya mungkin memiliki gaya dan kepercayaan yang berbeda (dan selera fashion yang berbeda juga), tapi sebagai seorang pengorganisasi, tidak ada yang dapat menyerupai kemampuannya untuk mengumpulkan satu juta orang di Luneta. Bro. Mike telah dengan sangat baik dan murah hati pada saya, membagikan pengalamannya yang sangat banyak. Kamu mungkin tidak akan suka kaos barong merahnya, tapi jika kamu ingin mendirikan organisasi sebesar El Shaddai (mungkin dengan 8 juta anggota), saya rasa kamu dapat mengenakan kaos barong apapun yang kamu inginkan.
    Dan dapatkah kamu percaya? Saya juga mempelajari strategi membangun gereja dari Pastor Apollo Quiboloy, sekarang memimpin 3 juta anggota dalam 22 tahun yang singkat. Saya tidak setuju dengan teologinya. Saat kami bersama, Uskup teman saya dan saya berdebat dengannya tentang doktrin-doktrinnya. (Kami bertemu secara tetap karena kami semua anggota Dewan Presidensial untuk Valus Formation di Malacanang, bekerja untuk negara.) Tapi itu tidak menghentikan saya untuk mengagumi keluarbiasaan Pastor Apollo dalam kepemimpinan. Maka saat kami bertemu, di samping debat teologi, saya duduk bersamanya dan mempelajari strategi-strateginya dalam membangun gereja. Pastor Apollo juga sangat murah hati pada saya, dan saya belajar banyak dalam hal pertumbuhan gereja.
    Saya juga memiliki mentor finansial yang merupakan jutawan dan milyuner.
    Saya memiliki mentor keluarga yang hidup dengan cinta dan kesucian yang besar dan menginspirasi saya untuk melakukan hal yang sama.
    Pergi dan carilah orang-orang luar biasa dalam hidupmu.

Jangan Menyimpang Saat Teman-Teman Lamamu Cemburu

    Saya telah memperluas lingkaran dalam teman-teman saya.
    Terkadang, lingkaran dalam saya yang lama menjadi cemburu. Mereka berkata dalam Bahasa Tagalog, “Bo, others ka na.” Mereka berkata bahwa saya telah menggantikan mereka.
    Tidak, saya tidak melakukannya. Saya tidak menggantikan lingkaran dalam saya, saya hanya memperluasnya.
    Lingkaran dalam saya sekarang terdiri dari para pemimpin, pengkhotbah, pebisnis, investor real-estate, uskup, master komputer, ahli marketing, pendidik, penulis, dll.
    Kenyataannya, jika kamu ingin tetap bertumbuh, kamu harus tetap menumbuhkan lingkaran dalam teman-temanmu. Tidak ada cara lain.
    Satu hal terakhir: Periksa pendapatan orang-orang yang kamu ajak bergaul. Biasanya, kamu akan meniru rata-rata pemasukan masing-masing. Jika kamu mau meningkatkan pendapatanmu, bergaullah dengan orang-orang yang mendapat, menabung, menginvestasi, dan memberi lebih darimu. Belajarlah dari mereka!

Orang Luar Biasa #4: Menghabiskan Waktu Dengan Tuhan, Siapa Lagi?

    Perlukah saya berbicara lebih banyak lagi?
    Yesus telah berkomitmen dengan doa harian: Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia (Yesus) bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa di sana (Mrk 1:35).
    Tapi inilah permasalahannya: Banyak orang bukan menyembah Tuhan, melainkan karikatur Tuhan.
    Jika kamu benar-benar memeriksa Tuhan mereka, Dia itu kejam, penghukum, insecure, dan seorang tirani.
    Kita perlu mengubah gambaran kita tentang Tuhan, karena kita akan menjadi tepat seperti Tuhan yang kita sembah. Pada akhirnya, kita juga menjadi kejam, penghukum, insecure, dan seorang tirani. (Pernahkah kamu bertanya mengapa banyak orang rohani adalah refleksi menyedihkan dari cinta Tuhan? Inilah alasannya.)
    Kita akan mendiskusikan ini lebih lanjut dalam artikel yang lain segera.


Langkah #3: Kendalikan Mediamu
    Ingat dua kekuatan luar biasa yang membentuk hidupmu.
    Pertama relasi.
    Kedua media.
    Seperti relasi, katakan “Tidak” pada media beracun dan katakan “Ya” pada media luar biasa.
    Bila berurusan dengan media, ingat satu hal yang sangat penting: Kamu memiliki waktu yang sangat terbatas. Bill Gates, orang terkaya di dunia, memiliki jumlah waktu yang tepat sama dengan seorang pengemis. Saat berurusan dengan waktu, kita semua sama.
    Jadi, bila kamu menonton tayangan TV yang bodoh, tidak berguna, dan gila seperti yang ditayangkan sekarang ini, kamu membuang waktumu yang berharga—dan uang. Waktu yang seharusnya kamu gunakan untuk media yang dapat lebih memberi inspirasi.
    Orang-orang heran mengapa tidak ada pertumbuhan dalam hidup mereka.   
    Satu jawaban yang mungkin: Karena mereka menghabiskan sangat banyak waktu di depan TV. Siaran siang. Gosip artis. Sinetron.
    Saya sebaliknya mendesakmu untuk membaca buku yang memberi inspirasi. Atau menonton film-film bermakna. Ata mendengarkan percakapan luar biasa. Jika kamu mau bertumbuh, kendalikan mediamu.


Kesimpulan: Apakah Kamu Orang Samaria Yang Baik Hati?
    Saya tahu.
    Bagian paling kontroversial dalam artikel ini adalah mengatakan “Tidak” pada Orang Beracun.
    Tapi biar saya tekankan bahwa salah satu alasan mengapa kita memiliki ketergantungan tersembunyi adalah karena kita lari dari luka yang disebabkan tidak  memiliki batasan pribadi di dalam diri kita. Kita terus mengatakan ya pada orang beracun, kita sebenarnya kehilangan kendali atas hidup kita. Kehilangan kontrol ini membuat kita marah dan secara tidak sadar membawa kita ke mana kita sepertinya merasa punya kontrol—ketergantungan tersembunyi kita. Saat kita minum, atau merokok, atau berzinah, atau terus-menerus belanja, atau terus-menerus makan, atau menjadi kecanduan secara religius, kita merasakan sesuatu yang mirip dengan kontrol. (Tentu saja, itu palsu. Kita sama sekali tidak punya kontrol atas area ini sebenarnya.)
    Teman, kamu perlu menetapkan batasanmu. Atau dunia akan menaklukkanmu. Jika kamu tumbuh dengan mendengarkan khotbah tentang Orang Samaria Yang Baik Hati di gereja, kamu dilatih untuk membantu orang dan merasa bersalah jika tidak melakukannya.
    Ingat cerita itu? Seorang pria dirampok dan ditinggalkan sekarat di jalan. Seorang Pendeta dan seorang Guru Hukum lewat dan tidak peduli untuk berhenti. Orang Samaria ini bagaimanapun juga berhenti, membalut luka-lukanya, membawanya ke sebuah penginapan, dan membayar semua biayanya.
    Wow, pria yang menyenangkan sekali.
    Tapi kita terbiasa mengabaikan sebuah bagian yang sangat penting dari cerita itu: Setelah membantu pria yang terluka itu, Orang Samaria Yang Baik Hati sebenarnya meninggalkannya kepada penjaga penginapan karena dia harus mengurus bisnisnya sendiri! Dia tidak melupakan kehidupannya sendiri! Bagaimana mungkin dia tetap membantu jika dia tidak tetap menerima dari bisnisnya sendiri?
    Ini pelajaran yang lain: Orang Samaria Yang Baik Hati juga meminta bantuan dari orang lain—si penjaga penginapan. Karena kamu tidak membantu sendirian. Kamu bukan superman.
    Teman, jadilah Orang Samaria Yang Baik Hati.
    Karena Orang Samaria Yang Baik Hati tidak hanya mencintai orang lain.
    Dia juga mencintai dirinya sendiri.
    Temanku, jika kamu ingin menciptakan dunia dalam yang baru, kamu perlu menciptakan dunia luar yang baru. Yesus berkata, Demikian juga tidak seorang pun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantognya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.
    Tuhan sedang memberi anggur baru untuk hidupmu.
    Buatlah kantong yang baru!


Saya tetap sahabatmu,





Bo Sanchez
-translated by hiLda 2009-


NB:
  1. Judul original artikel karya Bo Sanchez: "Love The Sinner And The Saint Within". Untuk membacanya, silakan cari di kotak Google Custom Search di sebelah kanan.
  2. Download PDF-nya di sini. Bila kamu merasa diberkati, bagikanlah tulisan ini ke teman-temanmu. GBU alwayz... ^^





Bookmark and Share

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

What do you think about this post?