29 September 2009

Homing Instinct

Hilda baru aja pindah kos....... Haha...

Thx buat temen-temen yang uda bantuin aku pindahan kemarin. Kalo harus angkut-angkut sendiri pasti ga akan sanggup dhe. I love you, guys... ^^

Btw, ada satu hal yang pengen aku share di sini. Dari kemarin, sejak menempati kamar yang baru, ada rasa aneh yang janggal di dalam hatiku. Rasanya, aku terus berpikir, keputusanku untuk pindah kost itu salah. Ada yang aneh. Ada yang tidak tepat. Ada yang bikin ga enak. Pokoknya, ngga banget deh!!!

Aku bingung... Kenapa bisa muncul perasaan seperti itu ya? Padahal udah jelas-jelas sejak berbulan-bulan yang lalu aku pengen pindah dari kos yang lama karena berbagai macam alasan. Banyak hal lain juga yang akhirnya meneguhkan aku untuk ambil keputusan ini. Tapi, kenapa saat aku melangkah untuk melaksanakan keputusan ini, aku merasa tidak enak? Aku merasa tidak nyaman? Aku merasa ada yang salah? Aneh...


Lalu aku berpikir.... Hmm.... Mungkin inilah yang namanya homing instinct. Sebuah insting manusia di mana dia selalu mencari sesuatu yang sudah dia anggap sebagai “rumah”-nya, sehingga seberapa menyakitkan pun “rumah” itu dia tetap akan kembali ke sana. Sekalipun dia tahu “rumah” itu bukanlah sesuatu yang baik, tapi hatinya akan tetap kembali ke sana. Karena di sanalah dia menemukan sebuah “tempat” yang “nyaman”. Dengan kata lain: comfort zone.

Teman, comfort zone-lah yang menciptakan homing instinct. Dalam contoh kasus ku, aku merasa “nyaman” dengan kos ku yang lama karena aku sudah terbiasa dengan semua yang ada di sana. WC-nya yang besar, lorong yang lebar, kasur dengan 2 bantal dan 2 guling, lemari yang besar, cermin yang lebar, dan banyak lagi. Seburuk apapun suatu “rumah”, tetap saja pasti ada sesuatu yang membuat kita “nyaman” di sana sehingga kita menjadi terbiasa. Lalu ketika semua yang membuat kita terbiasa itu menghilang, maka secara insting, kita akan mencarinya kembali. Ketika kita tidak menemukannya, kita merasa ada sesuatu yang salah dengan keadaan tersebut (padahal, sebenarnya, semuanya baik-baik saja).

Tetapi, homing instinct ini tidak hanya berlaku untuk rumah atau tempat tinggal secara fisik, tetapi juga untuk “rumah” dalam jiwa kita. Contoh nyatanya, seorang anak yang mengalami banyak kekerasan dalam keluarga di masa kecilnya, saat dia sudah dewasa secara tidak sadar dia akan tertarik dengan seorang pasangan yang juga suka melakukan kekerasan. Kenapa? Karena secara tidak sadar dia sudah terbiasa diperlakukan seperti itu. Ketika orang yang paling dekat dengannya tidak seperti itu, dia malah merasa ada sesuatu yang salah. Dan ketika orang yang dia cintai melakukan kekerasan seperti yang dia alami di masa kecilnya dulu, dia pasrah saja menerimanya. Kenapa? Karena dia sudah TERBIASA diperlakukan seperti itu dan tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang salah.

Teman, kita harus keluar dari comfort zone kita. Karena kebanyakan, konsep “nyaman” yang ada di kepala kita merupakan sebuah konsep yang salah. Kita merasa “nyaman” karena kita terbiasa, bukan karena hal itu adalah sesuatu yang baik.

Teman, ubah pola pikir kita. Keluarlah dari comfort zone kita. Ketika kita keluar dari comfort zone kita, kita pasti akan menemukan sesuatu yang jauh lebih besar dan hebat (ini yang akan kita bahas di artikel selanjutnya). Kita bisa menjadi jauh lebih baik daripada apa yang pernah kita pikirkan. Jangan pernah merasa tidak mampu atau tidak sanggup, karena kamu tidak pernah tahu seberapa besar kekuatanmu sebenarnya.


GBU alwayz... ^^

© hiLda 2009



Bookmark and Share

3 komentar:

  1. ya iyalah, gimana ga comfort. 2 guling ama 2 bantal coba. ^^

    btw, knp pindah kos? for a better one or?

    BalasHapus
  2. haha... pindah kos karena lebih murah dan ber-AC... =p

    BalasHapus
  3. numpang comment..hehehe

    terkadang nentukan pilihan yg tepat itu butuh proses..banyak alasan lagi yg muncul untuk memaksa kita menoleh ke belakang..
    saran nya seh..klu mang keputusan dah bulat dan tepat..jangan pernah menoleh lagi k belakang..
    makanya tentukan keputusan yg tepat, jgn buru2..

    --thanks--
    88

    BalasHapus

What do you think about this post?